Oleh: Muhajir
Indonesiainside.id, Jakarta – Pakar Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany, menilai pemerintah harus tegas mengeluarkan kebijakan larangan mudik. Ini untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) di Tanah Air.
“Mudik berisiko besar. Imbauan Pemerintah Dan MUI sdh keluar. Banyak pemda (pemerintah daerah) juga sudah melarang pulang kampung, masuk karantina 15 Hari,” kata Hasbullah kepada Indonesiainside.id, Rabu (15/4).
Menurut dia, jika tidak larangan mudik, maka masyarakat tidak akan menyadari risiko penyebaran virus tersebut. Selain itu, dia juga memprediksi jika pemerintah tidak melarang mudik, maka awal Juni 2020 akan terjadi ledakan kasus Covid-19.
“Jika tdk ada larangan, masyarakat kita kurang menyadari risikonya, bisa jadi awal Juni terjadi ledakan kasus. Ya, itu perkiraan saya (ledakan kasus awal Juni),” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, mengatakan bahwa tidak ada larangan mudik. Hingga saat ini, pemerintah masih dalam kebijakan imbauan tidak mudik.
Hanya saja, dalam perkembangannya, pemerintah terus mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi mengenai kebijakan larangan mudik di waktu yang akan datang.
“Dengan kondisi demikian sampai saat ini sekarang ini memang kita punya tagline ‘Tidak Piknik, Tidak Mudik, dan Tidak Panik’, tapi tidak berarti itu dikatakan boleh, ada peluang terbuka untuk mudik,” kata Budi di Jakarta, Ahad (12/4) lalu.(EP)