Indonesiainside.id, Jakarta – Ekonom Bhima Yudhistira mengimbau kepada staf khsusus (stafsus) presiden lain yang memiliki kepentingan bisnis selama menjabat lebih baik mundur. Mengikuti langkah CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara yang dinilai berintegritas.
“Saya berharap Staff Khusus Milenial lainnya yang memiliki konflik kepentingan antara bisnis dan jabatan publik untuk mengikuti jejak Belva, yakni memilih salah satunya tetap menjadi Staffsus atau profesional melanjutkan bisnis startupnya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/4).
Bhima memandang, perjalanan karir para milenilal pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) maasih cukup panjang. Pada sisi lain, generasi milenial yang jumlahnya 90 juta orang di Indonesia siap mengkritik dan mengaasi kinerja mereka di Istana.
“Maka jagalah amanah ini dengan sebaik-baiknya. Kalian adalah harapan sekaligus contoh bagi rakyat Indonesia,” imbuh Bhima.
Sebelumnya, Bhima sempat memberikan undangan debat terbuka kepada Belva untuk buka-bukaan mengenai program Kartu Prakerja. Dia mengatakan, publik ingin melihat gagasan yang bisa ditawarkan para stafsus milenial di tengah pandemi Covid-19.
Ini undangan debat terbuka sesama milenial,” kata Bhima saat dikonfimrasi Indonesiainside.id, Ahad (19/4).
Namun, Belva telah mengundurkan diri sebagai stafsus sebelum tantangan itu ia sanggupi. Dengan demikian, berakhirlah undangan debat yang Bhima ajukan.
“Saya tidak memiliki masalah dengan Belva secara personal, melainkan hanya ingin mengajak bertukar pandangan terkait posisinya sebagai Staf Khusus Presiden,” kata Bhima. (MSH)