Indonesiainside.id, Jakarta – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali menyampaikan perkembangan terbaru terkait wabah virus corona di Tanah Air. Hingga Senin (4/5) ini, pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 19 kasus sehingga totalnya menjadi 864 kasus.
Sementara, pasien yang sembuh dalam 24 jam terakhir sebanyak 78 orang, sehingga totalnya menjadi 1.954 orang.
“Dari data ini, ada sekitar 200 ribu orang yang telah selesai pemantauan. Adapun penambahan kasus konfirmasi positif sejumlah 395 kasus, sehingga kumulatif menjadi 11.587 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Senin (4/5).
Yurianto mengatakan, kemungkinan penularan jenis-jenis virus termasuk SARS-CoV-2 di rumah sakit sangat tinggi. Oleh karena itu, masyarakat diminta agar menghindari kunjungan ke RS dan beralih menggunakan layanan Telemedicine.
“Kita berharap layanan konsultasi medis sudah lebih banyak didorong untuk tidak menggunakan kunjungan rumah sakit, tidak bertemu secara langsung, tidak memberikan ruang untuk kontak dekat dengan banyak orang di rumah sakit,” ujarnya.
Telemedicine di Indonesia telah memiliki 12 layanan perusahaan kesehatan digital yang tergabung dalam Indonesia Telemedicine Association atau Atensi. Selain melalui layanan tersebut, masyarakat juga bisa menggunakan konsultasi medis secara daring yang disediakan oleh BUMN.
Melalui layanan Telemedicine, masyarakat tidak perlu bepergian keluar rumah datang ke rumah sakit untuk sekadar melakukan konsultasi ke dokter atau membeli obat. Hingga kini dilaporkan terdapat adanya peningkatan penggunaan layanan telemedicine di masyarakat.
“Data sampai saat ini sudah lebih dari 300 ribu masyarakat yang sudah memanfaatkan layanan telemedicine, ini yang kita harapkan hari ke hari semakin meningkat sehingga lebih memudahkan layanan konsultasi medis,” kata dia.
Yurianto mengingatka, orang dengan penyakit penyerta bawaan atau komorbid cenderung lebih berisiko mengalami sakit parah ketika terinfeksi Covid-19. Dia menyampaikan data dari kasus pasien yang meninggal pada kelompok usia sekitar 60 tahun yaitu antara 41-60 tahun dan beberapa di antaranya di atas 61-80 tahun.
Sementara, faktor penyakit penyerta yang paling banyak adalah hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru baik itu asma maupun penyakit paru obstruktif seperti bronkitis kronis dan sebagainya. (AIJ)