Indonesiainside.id, Jakarta – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali menyampaikan perkembangan data infeksi virus corona (Covid-19) di Tanah Air. Hingga Kamis (7/5), pasien yang meninggal akibat Covid-19 bertambah 35 orang sehingga totalnya kini menjadi 930 jiwa.
Sementara, pasien yang sembuh bertambah 64 orang sehingga totalnya kini sebanyak 2.381 orang. “Saat ini penambahan kasus konfirmasi positif sejumlah 338 kasus, sehingga kumulatif menjadi 12.776 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Kamis (7/5).
Dia mengingatkan, orang dengan penyakit penyerta bawaan atau komorbid cenderung lebih berisiko mengalami sakit parah ketika terinfeksi Covid-19. Dia menyampaikan data dari kasus pasien yang meninggal pada kelompok usia sekitar 60 tahun yaitu antara 41-60 tahun dan beberapa di antaranya di atas 61-80 tahun.
Sementara faktor penyakit penyerta yang paling banyak adalah hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru baik itu asma maupun penyakit paru obstruktif seperti bronkitis kronis dan sebagainya.
Dia mengatakan bahwa kemungkinan penularan jenis-jenis virus termasuk SARS-CoV-2 di rumah sakit sangat tinggi. Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar menghindari kunjungan ke RS dan beralih menggunakan layanan Telemedicine.
“Kita berharap layanan konsultasi medis sudah lebih banyak didorong untuk tidak menggunakan kunjungan rumah sakit, tidak bertemu secara langsung, tidak memberikan ruang untuk kontak dekat dengan banyak orang di rumah sakit,” ujarnya.
Melalui layanan Telemedicine, masyarakat tidak perlu bepergian keluar rumah datang ke rumah sakit untuk sekadar melakukan konsultasi ke dokter atau membeli obat. “Data sampai saat ini sudah lebih dari 300 ribu masyarakat yang sudah memanfaatkan layanan Telemedicine, ini yang kita harapkan hari ke hari semakin meningkat sehingga lebih memudahkan layanan konsultasi medis,” kata dia. (AIJ)