Indonesiainside.id, Jakarta – Rencana pemerintah menerapkan new normal di sektor ekonomi dan pendidikan di tengah pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) dinilai tidak tepat. Sekolah Bisa saja menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
“Langkah pemerintah ini, new normal memperjelas ketidakjelasan, roadmap penanganan Covid-19 makin samar, membiarkan masing-masing individu bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Jadi di mana letak hadirnya negara dalal melindungi hajat hidup rakyatnya?” kata anggota Komisi VIII DPR, Iskan Qolba Lubis, di Jakarta, Jumat (29/5).
Politikus PKS itu mengingatkan, sampai hari ini masih banyak daerah yang belum siap menerapkan new normal di tengah pandemi Covid-19. Dia mencontohkan kapasitas rumah sakit di wilayah Jawa Timur yang sudah melebihi kapasitas.
“Bisa kita lihat bagaimana bapak belurnya Jawa Timur dalam menangani Covid-19 ini. Kapasitas rumah sakit rujukan tak sampai 2.000 orang, tetapi pasien yang masih dalam perawatan berjumlah 3.069 dari total 3.943 pasien positif,” ucap dia.
Iskan khawatir new normal di sektor pendidikan dengan membuka sekolah bakal menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19. Begitu pun dengan pembukaan tempat lainnya seperti pasar hingga tempat wisata.
“Maka dari itu, saya khawatir ketika mal-mal akan dibuka, supermarket, sekolah, dan pusat keramaian lainnya juga turut dibuka maka ini akan menimbulkan potensi terciptanya klaster baru penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia. Belajarlah dari Prancis. Begitu sekolah dibuka, 70 kasus baru timbul kembali,” ucap dia.
Sebaiknya pemerintah terlebih dahulu membuat konsep yang jelas terkait new normal, misalnya SOP ketika mal dibuka, saat seolah dibuka, dan SOP jika tempat keramaian lainnya dibuka. Selain itu, masyarakat juga harus dilatih agar terbiasa dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Seharusnya rakyat dilatih dulu agar disiplin protokol kesehatan baru masuk new normal. Jangan alih-alih menyelamatkan ekonomi, pemerintah malah sedang mempertaruhkan nyawa rakyatnya sendiri,” ucap Iskan.(PS)