Indonesianside.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 1.113 kasus baru Covid-19 pada Rabu, (24/6). Kini, total kasus Covid-19 menjadi 49.009 orang.
Dari data harian tersebut, positivity rate Covid-19 pada Juni ini dinilai tidak memburuk. Hanya saja pemerintah melakukan lebih banyak tes sehingga penambahan kasus harian lebih tinggi.
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan hal itu tercermin dari data yang terhimpun dalam sistem informasi Bersatu Lawan Covid (BLC). Pada 11-17 Mei, kata dia, terdapat 26.000 orang yang diperiksa dan positivity rate Indonesia saat itu 13 persen.
Sedangkan pada pekan lalu, angka pemeriksaan mencapai 53.000 orang dan positivity rate Indonesia berkisar 14 persen atau naik 1 persen dibandingkan Mei. “Artinya laju penularannya masih sama di Indonesia. Kita tidak bisa bilang bahwa kondisinya memburuk,” kata Dewi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (24/6).
“Dengan testing yang lebih baik dan lebih banyak, kita bisa mengisolasi pasien-pasien yang berpotensi menularkan kepada kelompok rentan,” lanjut dia.
Dewi menuturkan situasi penularan tidak hanya bisa dilihat berdasarkan penambahan kasus harian, namun juga harus melihat jumlah tes yang dilakukan.
Pada Selasa sore (23/6), Indonesia mencatat sebanyak 47.896 kasus positif Covid-19 hingga Selasa, dimana 19.241 orang sembuh dan 2.535 pasien meninggal.
Pemerintah mengonfirmasi rata-rata lebih dari 1.000 kasus baru per hari sejak awal Juni, seiring meningkatnya kapasitas tes usap dengan metode PCR. Jumlah sampel spesimen yang diperiksa per hari mencapai lebih dari 15 ribu per hari, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang berkisar di bawah 10 ribu sampel per hari.
Kementerian Kesehatan mencatat total 666.219 sampel spesimen yang telah diperiksa sejak kasus pertama ditemukan pada 2 Maret 2020.
Dewi menuturkan sistem informasi BLC telah mencatat 76 ribu data penyelidikan epidemiologi. 245 ribu pasien terkait Covid-19 di rumah sakit, hingga 380 ribu data hasil pemeriksaan laboratorium.
Data tersebut dapat diakses oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat pusat dan daerah, pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga sebagai acuan dalam mengambil kebijakan sesuai kondisi terkini pandemi di Indonesia. (Aza/AA)