Indonesiainside.id, Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari, mengecam keras serangan yang dilancarkan milisi terhadap pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO) hingga satu personil TNI gugur dan satu orang lainnya terluka.
Serangan itu dilakukan Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) di dekat kota Beni, saat pasukan MONUSCO sedang berpatroli. Tentara yang terluka kini dalam kondisi stabil.
“Saya sebagai Wakil Ketua Komisi I mengutuk keras serangan milisi bersenjata terhadap pasukan yang bertugas dalam misi perdamaian,” ujar Kharis di Jakarta, Rabu (24/6).
Politikus PKS itu lalu meminta langkah kongkret Kementerian Luar Negeri, karena Indonesia sebagai Anggota Dewan Tidak Tetap Keamanan PBB, agar bisa segera mendorong investigasi terhadap kejadian yang mengganggu perdamaian di zona tersebut.
“Sebuah usulan bisa Indonesia ajukan di Dewan Keamanan PBB untuk melakukan investigasi sekaligus meringkus kelompok-kelompok yang bertanggung jawab terhadap penyerangan pasukan penjaga perdamaian,” ucap dia.
Selain itu, dia mengingatkan bahwa ada amanah Konstitusi untuk tetap turut serta mengirimkan pasukan dalam misi perdamaian dunia. “Dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-4 disebutkan bahwa Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilaan sosial,” ucap dia.
ADF berasal dari Uganda pada 1990-an, menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni. ADF kemudian pindah ke Kongo. ADF telah menewaskan 15 tentara PBB di pangkalannya dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017, 14 dari Tanzania, dan 7 orang dalam serangan pada Desember. (Msh)