Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menegaskan, Bung Karno merupakan sosok yang membela kepentingan umat Islam. Itu tercermin saat menerangkan sila Demokrasi Musyawarah Mufakat dalam pidato 1 Juni 1945.
Basarah menerangkan, saat itu Bung Karno mengatakan, hati Bung Karno adalah hati Islam dan hati Islam Bung Karno ingin membela Islam dalam lembaga pemusyawaratan. Janji Bung Karno itu kemudian dibuktikan dengan membentuk pantia sembilan yang bersifat tidak formal.
Ini karena panitia delapan yang resmi dibentuk Dr Radjiman Widjodiningrat dengan komposisi tidak adil bagi kepentingan Islam. Hanya ada dua tokoh yang mewakili kepentingan Islam, sementara golongan kebangsaan ada enam orang.
Panitia sembilan kemudian dibuat seimbang. Empat orang dari kalangan Islam dan empat memiliki golongan kebangsaan. Sementara Bung Karno bertindak penengah sebagai ketua. Panitia itulah yang melahirkan naskah Piagam Jakarta.
“Dalam hal ini, Bung Karno yang sebenarnya sebagai asbabul-wurud atau causa prima lahirnya naskah Piagam Jakarta tersebut, di samping peran Bung Karno sebagai Ketua PPKI yang memimpin tercapainya kesepakatan final rumusan pancasila pada 18 Agustus 1945,” ucapnya. (ASF)