Indonesiainside.id, Jakarta – Palang Merah Indonesia (PMI) mengimbau masyarakat tidak khawatir melakukan donor darah bagi sesama di masa pandemi. Ini karena PMI menerapkan prosedur kesehatan yang ketat dalam pelaksanaannya untuk menghindari penularan virus corona.
“Kami imbau masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan karena donor darah ini dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.” kata dr. Fierly Yanarita dari Unit Transfusi Darah PMI Jakarta, Ahad(8/11).
Dijelaskannya, selama ini ketakutan masyarakat akan Covid-19 membuat sukarelawan donor darah berkurang drastis. Ketakutan ini disebabkan oleh masih meningkatnya penularan wabah Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.
Sementara di sisi lain kebutuhan darah tetap sama. Jakarta membutuhkan sekitar 1.000 an kantong darah setiap harinya. “Kami setiap hari sebenarnya harus dapat 1.200 kantong, sekarang dapatnya hanya sekira 200-500 kantong,” kata dr. Fierly.
Akibat menurunnya sukarelawan, stok darah selama pandemi berkurang drastis. Begitu pula pasokan darah dari kegiatan donor yang biasanya dilakukan instansi turut berkurang.
Kondisi ini terjadi sejak awal pandemi Covid-19 mulai ditemukan di Indonesia, Maret 2020. Padahal, berkurangnya kantong darah biasanya hanya terjadi ketika bulan puasa saja, namun kini di masa pandemi Covid-19 kondisi itu terjadi hingga saat ini.
Hal ini membuat keluarga pasien yang membutuhkan bantuan darah pun kesulitan. Mereka terpaksa bersusah payah mencari pendonor secara langsung.
PMI DKI Jakarta juga sudah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan donor darah, misalnya dengan cara menurunkan syarat target terkumpul. Jika biasanya sebanyak 75-100 kantong darah kini 40-50 kantong darah tim PMI akan datang ke sebuah instansi.
PMI juga menggandeng karang taruna untuk menggencarkan kegiatan donor darah dalam program ‘Sekantong Darah untuk Negeri’. Rencananya, kegiatan itu akan dijalankan dalam waktu dekat di 44 kecamatan di DKI Jakarta.
Ketua PMI DKI Jakarta, Rustam Effendi mengatakan, program ini sangat membantu masyarakat terlebih di masa pandemi Covid-19. “Kami harapkan ini bisa dilakukan seminggu sekali agar stok darah di Jakarta bisa terpenuhi,” katanya.
Protokol Kesehatan
Dokter Fierly Yanarita dari Unit Transfusi Darah PMI Jakarta kembali menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu takut untuk melakukan donor darah. PMI DKI Jakarta dalam pelaksaan donor darah telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
PMI juga memastikan peserta atau sukarelawan pendonor menjalani cek suhu tubuh dan juga menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan juga menjaga jarak atau social distancing.
“Untuk semua masyarakat, saya pastikan donor darah itu tidak membuat Covid-19. Lakukan donor darah tapi tetap harus melakukan protokol kesehatan dan PMI sendiri memastikan 3M diterapkan secara konsisten,” ujar Fierly.
Butuh 1.000 Kantong Darah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menyatakan, kebutuhan darah di DKI Jakarta setiap hari mencapai sekitar 1.000 kantong. Di masa pandemi ini muncul keresahan karena stok darah yang ada di PMI menurun.
Penyebabnya tentu saja karena orang takut untuk berdonor. “Kurang lebih untuk setiap hari dibutuhkan sekitar 1.000 kantong. Mari kita saling membantu sesama,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Menurut Ariza, kini saat yang tepat untuk berbuat kebaikan, peduli, saling tolong menolong baik dari pemerintah, industri swasta, maupun lapisan masyarakat. “Sudah semestinya kita saling tolong menolong. Tentunya dengan tetap menerapkan penggunaan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) agar aman di tengah pandemi.” tuturnya.(EP)