Indonesiainside.id, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan 1,3 juta tenaga kesehatan di Indonesia akan diprioritaskan menerima vaksin. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan akan dilakukan begitu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19.
“Saya pastikan pemberian vaksin ke tenaga kesehatan hanya akan dilakukan setelah ada persetujuan dari BPOM. Kita percaya data science, itu yang akan jadi pegangan kita,” kata Budi melalui konferensi pers virtual pada Selasa (28/12).
Pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan akan dilakukan secara serentak di Indonesia. Tenaga kesehatan menjadi prioritas karena menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Sejauh ini, 507 tenaga kesehatan telah meninggal selama pandemi.
Secara keseluruhan, Indonesia menargetkan 181,5 juta penduduk berusia 18 tahun ke atas untuk divaksinasi demi mencapai kekebalan komunitas (herd immunity). Jumlah tersebut tidak termasuk ibu hamil, orang yang memiliki penyakit komorbid tidak terkontrol, serta orang yang pernah terpapar Covid-19.
Setelah tenaga kesehatan, sebanyak 17,4 juta petugas publik dan 21,5 juta lanjut usia menjadi target vaksinasi selanjutnya. Pelaksanaan vaksinasi terhadap tiga kelompok prioritas ini ditargetkan berjalan pada Januari-April 2021.
Namun Budi menekankan, vaksinasi terhadap kelompok lansia akan menunggu keputusan BPOM dan ketersediaan vaksin yang dipastikan aman untuk warga berusia 60 tahun ke atas. Sementara itu, 63,9 juta orang di daerah rentan dan 77,4 juta orang lainnya akan divaksinasi pada April 2021 hingga Maret 2022. (Aza/AA)