Indonesiainside.id, Makassar – Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan dan Barat, merekomendasikan untuk sementara sekolah tidak dibuka dan menunda pelajaran tatap muka secara langsung, mengingat laju Coronavirus Disease (Covid-19) belakangan ini terus menunjukkan peningkatan.
“Kami sudah mengeluarkan rekomendasi dari Satgas IDI wilayah Sulselbar agar sekolah-sekolah jangan dibuka dulu, tetap secara daring (online), ” ujar Ketua Satgas IDI Sulselbar Dr Abdul Azis Spu di Makassar, Selasa.
Menurut dia, saat ini semua orang sudah terbiasa dengan aktivitas secara daring begitupun proses belajar mengajar di sekolah lainnya. Pembukaan tatap muka secara langsung di sekolah memiliki tingkat resiko tinggi, apalagi angka Covid-19 meningkat sampai 500 orang yang terkonfirmasi positif.
Selain itu, dari sejumlah temuan kasus yang ada, kebanyakan pasien saat ini bergejala ringan sampai sedang. Sangat berbeda ketika diawal-awal pandemi statusnya Orang Tanpa Gejala (OTG), namun seiring perkembangan sekarang ini sudah ditemukan varian baru pada kondisi tubuh anak-anak.
Jadi, jangan mengira karena asumsi sebagian masyarakat bahwa anak-anak itu tidak akan terkena, justru kata dia, mereka sangat rentan terdampak karena sudah beberapa kasus ditemukan.
“Kita ada laporan, anak bayi berapa bulan tertular dari ibunya. Nah, apalagi untuk anak sekolah, kita sangat meragukan tingkat kedisiplinan untuk pelaksanaan protokol kesehatan 3 M,” ujarnya.
Hasil survei untuk Kota Makassar, hanya sampai 40 persen anak-anak patuh akan protokol kesehatan. Sehinga bila memaksakan sekolah dibuka, siapa biasanya menjamin mereka mengenakan masker ketika sudah bermain dan bertemu teman-teman di sekolah.
“Bila dipaksakan, akan menjadi klaster baru kalau kita buka. Dan ada beberapa sekolah yang buka, tapi akhirnya harus kembali ditutup karena sudah terdeteksi beberapa orang terkonfirmasi positif virus itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan Kota Makassar juga tidak ingin menanggung risiko membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021 melihat masih meningkatnya kasus positif Covid-19 di wilayah itu sejak akhir Desember 2020.
“Meski sebelumnya sudah direncanakan akan di mulai sekitar Januari 2021, namun perkembangan di lapangan, kami masih menunda sambil membuat petunjuk teknisnya,” kata Pelaksana Tugas Kepala Disdik Kota Makassar A Irwan Bangsawan di Makassar.
Dia mengatakan, mencermati kondisi di lapangan itu, maka pihaknya memutuskan pada Januari 2021 belum dilakukan sekolah tatap muka.
Karena itu, lanjut dia, semua pihak harus sabar menunggu situasi dan kasus Covid-19 melandai. Kendati demikian, rencana pelaksanaan sekolah tatap muka di tengah pandemi sejauh ini telah dipersiapkan oleh Disdik Makassar.(EP/Ant)