Indonesiainside.id, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Ahmad Riza Patria, memerintahkan Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta segera mengecek sosok tunawisma yang ditemui Mentreri Sosial Tri Rismaharini di Kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta.
Blusukan Risma yang menemukan tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin tersebut mulai dipertanyakan karena wilayah tersebut tidak terletak di pinggiran kota. Temuan Risma itu membuat Riza heran. Dia mengaku baru mendengar ada tunawisma di kawasan pusat bisnis tersebut bahkan sejak dirinya berumur empat tahun.
“Terkait dengan adanya tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin, memang saya sendiri hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin,” ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (6/1).
Meski begitu, dia mengapresiasi cara kerja “blusukan” yang dilakukan Risma karena menemukan tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin. “Kami menyambut baik Bu Risma yang blusukan sebagai pimpinan melihat langsung ke lapangan suasana, situasi dan kondisi sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. Yang tujuannya mengambil sikap berdasarkan fakta dan data dari lapangan,” ucapnya.
Namun, Riza mengaku bersama Gubernur Anies Baswedan tidak tinggal diam.
“Kami, saya, Pak Gubernur memerintahkan langsung Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ. Setahu kami, jalan ke Jalan Sudirman-Thamrin itu cukup jauh. Kalau ada di pinggiran-pinggiran, ada betul. Kalau ada di kolong jembatan, betul masih ada,” ujar Riza.
Meski begitu, temuan Risma sebenarnya bukan hal baru. Riza mengaku adanya tunawisma itu tidak hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh provinsi di Indonesia dengan permasalahan perkotaannya masing-masing.
“Di seluruh Indonesia di kota, ada orang yang belum memiliki rumah mencari tempat berteduh, tinggal di tempat yang paling baik dan paling enak, di antaranya tempat yang paling enak bagi tunawisma adalah di kolong jembatan, kalau kita ke kota-kota di seluruh Indonesia bahkan di negara lain juga ada tunawisma yang memang tinggal berteduh di kolong kolong jembatan,” kata Riza.
Seperti diketahui, setelah dilantik, Risma kerap melakukan blusukan. Seperti pada Senin lalu, Risma menemui gelandangan dan pemulung di kawasan Sudirman-Thamrin dan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Risma blusukan menyusuri jalur pedestrian Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Kemudian mantan Wali Kota Surabaya itu bertemu dengan tiga gelandangan, guna mengajak tinggal di tempat penampungan.
Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos Herman Kuswara mengungkapkan alasan Mensos Tri Rismaharini rajin blusukan di Jakarta, karena ingin melakukan pemetaan permasalahan sosial.
“Yang pertama ingin melakukan pemetaan permasalahan-permasalahan sosial yang aktual dan faktual. Sehingga Ibu–istilahnya dengan blusukan–melihat beberapa titik itu sebetulnya ingin memotret sejauh mana permasalahan-permasalahan sosial yang ada dan berkembang saat ini, yang memiliki urgensi untuk segera ditangani kan itu,” ungkap Herman Kuswara saat dihubungi.
Salah satu warganet dengan akun Twitter @Andhy_SP211 mengunggah siapa tunawisma yang ditemui Risma tersebut. Dia meragukan sosok yang ditemui Risma tersebut benar-benar tunawisma di kawasan bisnis Jakarta.
Temuan warganet yang dimuat di beberapa media daring itu dikomentari politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Menurutnya, jika benar gelandangan yang ditemui Bu Risma hanya rekayasa, maka mantan Walikota Surabaya itu harus meminta maaf.
“Bila benar tuna wisma yang ditemui Mensos Risma cuma pemeran pertunjukkan sandiwara, Ibu Risma berutang penjelasan pada publik,” kata Rachland dikutip dari akun Twitternya, Rabu (6/1).
Dia berharap polemik itu bisa diselesaikan, agar tidak ada kecurigaan di masyakat. Terlebih, pendahulu Risma di Kemensos telah berbuat salah dengan melakukan korupsi Bantuan Sosial (Bansos).
“Jangan sampai beliau dituding berbohong kepada publik. Kasihan PDIP, bila setelah kadernya kedapatan korupsi, kader penggantinya ternyata berbohong,” sebutnya. (msh)