Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Epidemiolog Menilai Angka 1 Juta Kasus Covid-19 Tidak Menggambarkan Kondisi Sebenarnya

Eko Pujianto
Rabu, 27/01/2021 14:03
KUALA LUMPUR, MALAYSIA - OCTOBER 10: Seniman grafiti Abdulrasdhe Malaysia melukis mural di Klinik Kesehatan Kuala Lumpur, Malaysia, pada 10 Oktober 2020.  Seniman grafiti Malaysia Abdul Rashid Abdul Raman (Abdulrashade) menciptakan karya-karyanya sebagai penghormatan kepada petugas kesehatan Malaysia yang bekerja mempertaruhkan nyawa mereka untuk menjaga keselamatan pasien Covid-19 selama tiga bulan karantina nasional di tengah pandemi virus korona.
 ( Syaiful Redzuan - Anadolu Agency )

KUALA LUMPUR, MALAYSIA - OCTOBER 10: Seniman grafiti Abdulrasdhe Malaysia melukis mural di Klinik Kesehatan Kuala Lumpur, Malaysia, pada 10 Oktober 2020.  Seniman grafiti Malaysia Abdul Rashid Abdul Raman (Abdulrashade) menciptakan karya-karyanya sebagai penghormatan kepada petugas kesehatan Malaysia yang bekerja mempertaruhkan nyawa mereka untuk menjaga keselamatan pasien Covid-19 selama tiga bulan karantina nasional di tengah pandemi virus korona. ( Syaiful Redzuan - Anadolu Agency )

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Dalam kurun 11 bulan, Indonesia melaporkan 1 juta kasus Covid-19 pada Selasa, 26 Januari 2021.

Angka penularan virus SARS-CoV-2 ini terus meningkat sejak Indonesia mengonfirmasi kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Sebanyak 500 ribu kasus pertama tercatat pada 23 November 2020, kemudian dua bulan setelahnya jumlah infeksi bertambah 500 ribu kasus lagi.

Angka kematian juga meningkat 44 persen menjadi 28.468 orang.  Selain itu, lebih dari 600 tenaga kesehatan meninggal akibat Covid-19.

Baca Juga:

Apakah Ada Kaitan Vaksinasi Covid-19 dengan Hepatitis Akut pada Anak?

PPKM Jawa Bali Diperpanjang, Warga Diimbau Patuhi Prokes

Indonesia adalah negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara, jauh lebih tinggi dibandingkan Filipina pada posisi kedua yang melaporkan 516 ribu kasus.

Meski demikian, sejumlah epidemiolog meyakini bahwa angka 1 juta yang tercatat ini tidak mewakili situasi penularan yang sesungguhnya.

“Kasus yang sebenarnya itu lebih besar. Mungkin angka 1 juta yang sebenarnya sudah tembus sejak lama. Ini kan hanya angka yang terlaporkan,” kata Epidemiolog asal Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani, kepada Anadolu Agency, Selasa.

Dicky Budiman dari Griffith University Australia juga mengatakan hal serupa.

Upaya deteksi dan pelacakan kasus Covid-19 di Indonesia tidak secepat laju penularan dari virus SARS-CoV-2.

Kapasitas tes di Indonesia baru mencapai 267 ribu orang per minggu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengakui bahwa masih banyak tes yang tidak tepat sasaran.

Selain itu, persentase kasus positif (positivity rate) di Indonesia melebihi 25 persen bahkan sempat mencapai 30 persen dalam beberapa pekan terakhir, ini menjadi penanda bahwa penularan di Indonesia tidak terkendali.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar sebesar 5 persen sebagai penanda bahwa pandemi Covid-19 terkendali dengan baik.

Menurut Dicky, sejumlah pemodelan epidemiologi yang diperhitungkan oleh Imperial College London (ICL), Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), dan Youyang Gu (YYG) mengestimasi kasus baru di Indonesia telah mencapai lebih dari 100 ribu kasus per hari.

Sistem pencatatan dan pelaporan data yang buruk juga masih menjadi kendala memahami situasi pandemi yang sebenarnya sehingga berujung pada kebijakan pengendalian yang tidak tepat.

“Ini harus menyadarkan pemerintah bahwa faktor data ini begitu penting. Ketika data tidak memadai, akibatnya akan terjadi mislead dalam strategi dan mislead dalam asumsi,” ujar Dicky.

Fasilitas kesehatan diambang kolaps, kebijakan PPKM tidak cukup

Libur panjang akhir tahun lalu menyisakan dampak panjang bagi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat kenaikan kasus positif mencapai 27,5 persen pada pekan ketiga Januari 2021, kasus tertinggi sepanjang pandemi melanda Indonesia.

Pemerintah merespons situasi ini dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak 11 Januari hingga 8 Februari 2021 di sejumlah daerah berisiko tinggi di Pulau Jawa dan Bali.

PPKM berbeda dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dijadikan sebagai strategi penanganan pada masa awal pandemi.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan PPKM bukanlah lockdown, melainkan hanya membatasi mobilitas masyarakat berbasis kabupaten dan kota yang memenuhi kriteria.

Kriteria yang dimaksud antara lain memiliki kasus aktif dan kasus kematian lebih tinggi dari rata-rata nasional, kasus sembuh di bawah rata-rata nasional, serta bed occupancy rate di ruang isolasi dan ICU di atas 70 persen.

Sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta, bahkan mencatat okupansi ruang isolasi dan ICU melebihi 80 persen.

Tanda bahwa fasilitas kesehatan diambang kolaps telah mulai muncul dalam beberapa waktu terakhir saat pasien Covid-19 sulit mendapatkan ruang isolasi dan ICU.

LaporCovid-19 —sebuah koalisi sipil yang menyediakan wadah bagi laporan warga— telah menerima 34 laporan warga yang meminta dibantu mencari ruang isolasi maupun ICU untuk pasien Covid-19 di Jabodetabek.

Beberapa kasus di antaranya berujung kematian.

Salah satunya terjadi pada seorang warga Depok, Jawa Barat yang meninggal di taksi online ketika berkeliling dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya untuk mendapatkan perawatan.

Pasien tersebut menjalani isolasi mandiri hingga suatu hari kondisinya memburuk dan keluarga mencari fasilitas ambulans untuk mencari rumah sakit.

Epidemiolog Dicky Budiman menuturkan kenaikan angka kematian sebesar 37,4 persen pada pertengahan Januari dan banyaknya pasien yang kesulitan mendapatkan ruang perawatan merupakan tanda lainnya betapa pandemi tidak terkendali.

“Apalagi dengan positivity rate yang sangat tinggi, itu artinya banyak kasus infeksi yang terdeteksi tetapi liar sehingga indikator kematian meningkat, begitu juga dengan hunian rumah sakit,” kata dia.

Dalam tahap ini, Dicky menilai kebijakan seperti PPKM tidak lagi cukup untuk mengendalikan situasi.

Pemerintah perlu mengambil langkah seperti memberlakukan PSBB untuk memberi napas bagi tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.

Kebijakan PSBB dinilai dapat menekan mobilitas masyarakat, mengurangi risiko penularan lebih lanjut, sehingga upaya mendeteksi kasus-kasus infeksi pun menjadi lebih mudah.

“Yang dibutuhkan adalah PSBB atau lockdown versi Indonesia. Berhenti semua aktivitas. Dalam periode ini, ini yang kita butuhkan,” kata dia. (EP/AA)

Tags: vaksin Covid-19Vaksinasi Covid-19varian virus covid-19
Berita Sebelumnya

Ilmuwan Turki Peringatkan Laju Pemanasan Global

Berita Selanjutnya

Joe Biden: Perdamaian Palestina & Israel Hanya Bisa Dicapai Dengan Solusi Dua Negara

Rekomendasi Berita

Jenderal Bintang Empat Kanada Tertangkap di Mariupol Bersama Tentara Bayaran
Headline

Jenderal Bintang Empat Kanada Tertangkap di Mariupol Bersama Tentara Bayaran

23/05/2022
Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain
Headline

Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain

23/05/2022
Dua Orang Jemaah Haji Asal Sumut Belum Pulang Karena Sakit
Headline

KKHI Madinah Dilengkapi UGD, HCU, ICU dan Ditangani Dokter Spesialis

23/05/2022
Rusia: Mariupol Sepenuhnya Dibebaskan
Headline

Rusia: Mariupol Sepenuhnya Dibebaskan

23/05/2022
Ini yang Harus Diketahui Soal Cacar Monyet
Headline

Ini yang Harus Diketahui Soal Cacar Monyet

23/05/2022
Madinah Ditetapkan Sebagai Kota Tersehat di Dunia
Headline

Pemerintah Kontrak 13 Perusahaan Katering di Madinah, Bahan Baku Impor dari Tanah Air

23/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

India Borong Minyak Mentah Rusia, Mumpung Dijual Murah

Italia Impor Minyak Rusia Sebanyak-Banyaknya, Belanda Pun Disalip

22/05/2022 22:32 WIB
Teater Mariupol Diduga Diledakkan Tentara Ukraina sebagai Tumbal Propaganda

Teater Mariupol Diduga Diledakkan Tentara Ukraina sebagai Tumbal Propaganda

22/05/2022 22:26 WIB
Jenderal Bintang Empat Kanada Tertangkap di Mariupol Bersama Tentara Bayaran

Jenderal Bintang Empat Kanada Tertangkap di Mariupol Bersama Tentara Bayaran

23/05/2022 12:16 WIB
Remaja Palestina Ini Dijadikan Tameng Hidup Pasukan Israel

Remaja Palestina Ini Dijadikan Tameng Hidup Pasukan Israel

22/05/2022 22:14 WIB

Risalah

Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Mencium Hajar Aswad karena Cinta

22/05/2022
Arab Saudi Bolehkan Ibadah Haji, Indonesia Siap Kirim Jamaah
Headline

Agar Haji Kita Mabrur (1)

21/05/2022
Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Istiqamah (2): Meniti Syariat di Atas Jalan Lurus  

20/05/2022
Liberalisme di Indonesia Banyak Mengadopsi Tokoh Liberal di Dunia Arab
Headline

Istiqamah (1): Taat Lahir dan Batin

19/05/2022

Berita Terkini

Jenderal Bintang Empat Kanada Tertangkap di Mariupol Bersama Tentara Bayaran

Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain

KKHI Madinah Dilengkapi UGD, HCU, ICU dan Ditangani Dokter Spesialis

Rusia: Mariupol Sepenuhnya Dibebaskan

Ini yang Harus Diketahui Soal Cacar Monyet

Pemerintah Kontrak 13 Perusahaan Katering di Madinah, Bahan Baku Impor dari Tanah Air

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved