Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo memperkirakan vaksinasi untuk masyarakat dapat dimulai pada pertengahan Februari 2021.
Menurut Jokowi —sapaan akrab presiden— vaksinasi untuk masyarakat akan dilakukan begitu program vaksinasi untuk 1,4 juta tenaga kesehatan rampung.
“Berikutnya TNI-Polri, pelayanan publik, dan masyarakat. Nanti berbarengan, saya kira di Februari, pertengahan udah bisa masuk di sana,” kata Jokowi di Jakarta, Rabu.
Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah berjalan sejak 13 Januari 2021, dimana Jokowi menjadi penerima vaksin pertama.
Jokowi kemudian disuntik dosis kedua vaksin Sinovac pada Rabu, bersama sejumlah tokoh dan menteri.
Sebanyak 250 ribu tenaga kesehatan telah disuntik vaksin selama dua pekan program berjalan, namun cakupan tersebut lebih rendah dari target 900 ribu orang hingga 1 juta orang yang bisa divaksin per hari.
“Biasa di awal itu ada manajemen lapangan yang perlu diperbaiki, sehingga hari ini kita baru mendapatkan kurang lebih baru 250 ribu yang sudah divaksin. Tetapi satu dua hari ini udah melonjak cukup tajam. Sehari bisa 50 ribu orang,” kata Jokowi.
Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan 181,5 juta orang untuk divaksinasi dalam kurun 15 bulan untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejauh ini baru menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) untuk vaksin Sinovac.
Meski demikian, Indonesia juga telah mengamankan pembelian vaksin dari sejumlah merk, antara lain AstraZeneca dan Novavax. Indonesia juga sedang menjajaki pembelian vaksin Pfizer-BioNTech.(EP/AA)