Indonesiainside.id, Jakarta – Setelah dibukanya izin investasi minuman keras (miras) di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo. Akibanya banyak masyarakat menyerukan kontra terhadap kebijakan tersebut, Senin (1/3).
Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal. Pemerintah mengatur ada empat klasifikasi miras yang masuk dalam daftar bidang usaha dengan persyaratan tertentu, yaitu industri minuman keras mengandung alkohol, minuman keras mengandung alkohol berbahan anggur, perdagangan eceran minuman keras dan beralkohol, serta perdagangan eceran kaki lima minuman keras atau beralkohol.
Papua menjadi salah satu dari tiga provinsi lain yang diberikan izin pembuatan industri miras. Di Twitter muncul hastag #TolakInvestasiMiras sebagai wujud ketidaksetujuan warganet.
“Miras harus ditutup karena sudah banyak korban jiwa, generasi muda orang Papua hancur karena peredaran miras dan miras adalah akar dari semua permasalahan,” tulis akun @Raj4Purwa mengutip kalimat Marthen Omaleng, Ketua P2MAPTP.
“Miras harus ditutup karena sudah banyak korban jiwa, generasi muda orang Papua hancur karena peredaran miras dan miras adalah akar dari semua permasalahan,” kata Marthen Omaleng Ketua P2MAPTP #PapuaTolakInvestasiMirashttps://t.co/5rsXbAf8tR
— Raja Purwa (@Raj4Purwa) February 28, 2021
“Miras kok budaya…ini makhluk yang berwujud manusia yang berbahaya dan perlu diamankan agar tak menimbulkan gejolak demi gejolak di masyarakat. Mana ada budaya miras di Bali, NTT, PAPUA dan SULUT ? Miras itu konsumsi individu bukan Budaya daerah LOL!,” tulis akun @RomitsuT.
Miras kok budaya…ini makhluk yang berwujud manusia yang berbahaya dan perlu diamankan agar tak menimbulkan gejolak demi gejolak di masyarakat.
Mana ada budaya miras di Bali, NTT, PAPUA dan SULUT ?
Miras itu konsumsi individu bukan Budaya daerah LOL !#PapuaTolakInvestasiMiras pic.twitter.com/Zhom1bmie4— Romitsu Top (@RomitsuT) February 28, 2021
“Investasi investasi begini sekali lagi cuma menguntungkan investor/birokrat dan mungkin aparat saja.. sadar kalo angka kriminalitas tinggi berkorelasi dengan miras taapi ini malah buka peluang investasi miras.. (lucunya yang diberantas cuma miras lokal kelas UMKM),” tulis akun @jayapuraupdate.
Investasi2 begini sekali lagi cuma menguntungkan investor/birokrat dan mungkin aparat saja.. sadar klo angka kriminalitas tinggi berkorelasi dgn miras tpi ini malah buka peluang investasi miras.. (lucunya yg diberantas cuma miras lokal kelas umkm) 😆#PapuaTolakInvestasiMiras
— Timur Matahari (@jayapuraupdate) February 28, 2021
“Miras itu bukan kearifan Lokal, dan Miras itu merusak pikiran (kata bang Rhoma), makanya #PapuaTolakInvestasiMiras,” tulis akun @himura89517038.
Miras itu bukan kearifan Lokal, dan Miras itu merusak pikiran (kata bang Rhoma), makanya#PapuaTolakInvestasiMiras
— himura 🏴🏴 (@himura89517038) March 1, 2021
(lia)