Indonesiainside.id, Yogyakarta— Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) melakukan gerakan vaksinasi serentak. Vaksinasi diikuti oleh jajaran pimpinan, ketua majelis-lembaga, dan karyawan kantor PP Muhammadiyah dan Aisyiyah selenggarakan vaksinasi serentak di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Selasa (9/3).
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam sambutannya menyampaikan, selain diikuti dari unsur Muhammadiyah, vaksinasi ini juga diikuti unsur PP ‘Aisyiyah. Dirinya juga mengapresiasi warga bangsa yang telah percaya dan melakukan vaksinasi sebagai bentuk ikhtiar menghadapi pandemic Covid-19.
“Muhammadiyah sejak 2 Maret 2020 terus melakukan ikhtiar bersama MCCC, ‘Aisyiyah dan seluruh unit kelembagaan amal usaha persyarikatan. Dan sampai saat ini ikhtiar tersebut tidak pernah kendor,” ucap Haedar dikutip laman resmi Muhammadiyah.
Sampai sejauh ini ikhtiar yang bersifat materi dan ruhani, termasuk langkah rasional objektif masih terus dilakukan oleh Muhammadiyah. Termasuk melakukan vaksinasi juga bagian dari ikhtiar yang tersu disempurnakan oleh Muhammadiyah. Namun demikian, Haedar juga mengingatkan bahwa vaksin bukan satu jalan yang akan mengakhiri pandemi, namun sebagai satu diantara jalan lain untuk mengakhiri vaksin.
Karena itu ia meminta kepada seuluruh eleman warga bangsa untuk tetap senantiasa menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat, selalu menjaga imunitas tubuh, dan terus berdoa kepada Allah SWT agar pandemic ini dicabut melalui kuasa-Nya. Himbauan semacam ini, kata Haedar harus terus digalakan, karena saat ini banyak masyarakat yang mulai abai prokes.
Protokol Ketat
Menurutnya, dengan berbagai macam fakta dan data terkait dengan virus Covid-19, namun di masyarakat masih banyak yang menganggapnya sebagai konsiprasi dan narasi-narasi tidak percaya lainnya. Narasi tersebut disebarkan melalui media sosial, hingga kemudian dipercayai oleh khalayak bahwa, virus ini sebagai ilusi. Fakta membuktikan, sampai sejauh ini jumlah orang terpapar Covid-19 di dunia, angkanya mencapai diatas 100 juta.
“Kita harus tetap prihatin bahwa ini bukan ilusi, tapi ini kenyataan,” imbuhnya.
Selain itu, di masyarakat banyak juga bertebaran informasi yang menganggap bahwa virus Covid-19 ini seperti virus flu biasa. Kesalahan elementer ini dampaknya luar biasa, menyebabkan banyak orang menganggap ‘enteng’ jenis virus ini. Termasuk informasi hoak tentang vaksin juga banyak bertebaran di khalayak, akhirnya setiap usaha rasional-objektif-medis sebagai suatu yang sia-sia.
Pada gelombang pertama vaksinasi yang diselanggarakan oleh PP Muhammadiyah di Yogyakarta diikuti oleh Dahlan Rais, Busyro Muqoddas, dr Agus Taufiqurrahman, Rosyad Sholeh, Syamsul Anwar, dan masih banyak yang lainnya. Semantara itu, yang bertugas melakukan vaksinasi adalah civitas kesehatan dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dan Gamping. (NE)