Indonesiainside.id, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono mengatakan, memasuki satu tahun pandemi Covid-19 di Tanah Air, masyarakat sudah mulai lelah sehingga kepatuhan untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19 juga kendor. Peraturan 3M di beberapa tempat sudah tidak ketat seperti dulu
“Ini jadi hambatan di tingkat masyarakat,” jelas Dante dalam acara rapat koordinasi nasional BNPB, Selasa (9/3).
Dia juga menyoroti kasus positif Covid-19 meningkat setelah masa liburan. Menurut Dante, pertumbuhan kasus Covid-19 meningkat secara eksponensial dalam satu tahun ke belakang. Hal ini terlihat terutama ketika masuk masa libur panjang.
“Liburan tersebut memberikan kontribusi kepada penularan dan hal ini yang menjadi masalah,” katanya.
Dante mengungkap ada dua hambatan dalam pengendalian Covid-19 yang perlu diselesaikan. Yakni hambatan di tingkat masyarakat serta hambatan di tingkat pemerintah. Menurut Dante, masyarakat sudah mulai lelah sehingga kepatuhan untuk menjalankan peraturan 3M sudah kendor.
Dante menegaskan tidak semua upaya pengendalian menjadi tanggung jawab pemerintah. Masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan juga menjadi satu bagian untuk menekan kasus positif Sementara untuk hambatan di tingkat pemerintah adalah masih belum optimalnya penerapan 3T (testing, tracing, treatment).
“Proses tracing ini masih menjadi PR besar di tingkat pemerintah karena kita belum mendapatkan rasio yang direkomendasikan WHO yaitu sekitar 1-30 tracing [dari setiap kasus positif],” ungkap Dante.
Dante menambahkan saat ini sudah ada 637 laboratorium di seluruh Indonesia yang dapat melakukan konfirmasi positif kasus dengan tes PCR. Jumlah ini akan terus ditambah sehingga dapat menjangkau lebih banyak pemeriksaan Covid-19.
Dante berharap dengan melakukan ekspansi proses ‘tracing’, tingkat kematian atau fatality rate dapat menurun sebab pasien Covid-19 diketahui dalam stadium yang lebih dini. “Sehingga dapat diobati dan dilakukan pencegahan terjadinya kematian,” katanya. (Aza/AA)