Indonesiainside.id, Jakarta – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan terror dengan menyandera pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Wangbe , Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (12/3) kemarin.
Pagi ini, Senin (15/3) beranda Twitter dipenuhi oleh tiga ribu lebih tweet kekecewaan warganet atas tindakan KKB yang dinilai juga akan mempengaruhi perpanjangan otonomi khusus (otsus) Papua.
“Tindakan mereka sudah sangat di luar batas ,Aparat TNI -POLRI harus tindak tegas kelompok separatis Papua ini.mereka tidak segan membunuh warga sipil dan melakukan penyanderaan,” tulis akun @LgVeder.
Tindakan mereka sudah sangat di luar batas ,Aparat TNI -POLRI harus tindak tegas kelompok separatis Papua ini.mereka tidak segan membunuh warga sipil dan melakukan penyanderaan.
Otsus Dirampok KKB#OPMParasitePapua pic.twitter.com/NfSjHYcdFP
— Veder (@LgVeder) March 14, 2021
“Separatis Papua sangat meresahkan Masyarakat.. Dan menghambat kemajuan Papua.. Jangan biarkan Papua menangis.. Jaga Papua Dukung TNI Polri untuk memberantas kaum separatis, OPM dan KKB Otsus Dirampok KKB,” tulis akun @ceriachannel_8.
Separatis Papua sangat meresahkan Masyarakat..
Dan menghambat kemajuan Papua..
Jangan biarkan Papua menangis..
Jaga Papua
Dukung TNI Polri untuk memberantas kaum separatis, OPM dan KKB
Otsus Dirampok KKB#OPMParasitePapua pic.twitter.com/2pxc6oGbVR— Chanel Ceria (@ceriachannel_8) March 14, 2021
“Semua tindak kekerasan apalagi dengan menggunakan senjata hingga menimbulkan kematian harus ditindak tegas,apalagi sudah deklarasi melawan negara. Otsus Dirampok KKB,” tulis akun @BatikRiwa.
Semua tindak kekerasan apalagi dengan menggunakan senjata hingga menimbulkan kematian harus ditindak tegas,apalagi sudah deklarasi melawan negara.
Otsus Dirampok KKB#OPMParasitePapua pic.twitter.com/6ucfA4qH6Q— ABDOEL NFN (@BatikRiwa) March 14, 2021
Sebelum menyandera pesawat Susi Air, KKB ini sendiri sudah sering meneror warga Papua agar mereka merasa ketakutan. Tidak hanya meneror, mereka juga melakukan aksi kriminal seperti pembantaian pekerja Trans Papua tahun 2018 lalu, dan juga baku tembak. (lia)