Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

ICMI: Sesat Pikir yang Sebut PKI Tidak Berbahaya

Muhajir
Jumat, 02/04/2021 13:53
Petugas kepolisian mengamankan seorang pemuda yang kedapatan mengenakan kaos bergambar Palu Arit yang menjadi lambang Partai Komunis Indonesia di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (27/5/2020). Foto: Antara

Petugas kepolisian mengamankan seorang pemuda yang kedapatan mengenakan kaos bergambar Palu Arit yang menjadi lambang Partai Komunis Indonesia di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (27/5/2020). Foto: Antara

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Anggota Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah, menegaskan, PKI atau komunisme merupakan paham yang sangat berbahaya. Ia menilai jika ada tokoh nasional yang menganggap PKI tidak berbahaya, maka tokoh itu telah sesat piker.

“Siapapun yang anggap PKI atau komunisme tidak berbahaya ia telah sesat pikir,” kata Anton dalam keterangan tertulis, Jum’at (2/4). Dia menceritakan, orang yang sepakat dan menganggap PKI bukan ancaman berbahaya bagi NKRI kerap menebar isu intoleran, ekstimis, dan radikalis.

Anton mengeluarkan pernyataan tersebut untuk menanggapi Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, yang menganggap radikalisme berujung terorisme lebih berbahaya ketimbang Partai Komunis Indonesia (PKI) yang selama ini dilarang di Indonesia. Said Aqil menekankan, bahaya laten radikalisme lebih mengancam ketimbang paham komunisme.

Anton juga menanggapi upaya pembusukan terhadap FPI yang belakangan ini dikaitkan dengan peristiwa bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan dan aksi tindak pidana terorisme. Dia menduga jika upaya pembusukan itu dilakukan oleh kelompok yang antiislam.

Baca Juga:

Tidak Perlu Ditutup-tutupi, Usir Komunis Itu dari Natuna

Gelar Nobar Film G30S/PKI, Ketua DPD Golkar Jakarta: Generasi Muda Harus Tahu Bahaya Komunis

Padahal, kata dia, dalam penyelidikan kasus kejahatan tidak boleh berpersepsi. “Harus valid hasil lidik sidik pro yustisia perlu kecermatan extra,” tandas Anton.

Dia mengungkapkan, FPI justru disukai oleh tokoh-tokoh dari Kristen. “Mereka bilang FPI baik toleran sangat membantu kalau ada musibah tanpa pandang korban siapa apa agamanya. Contoh ketika gempa tsunami di Poso yang warganya 95 persen kristen, yang berjibaku menolong korban hanya FPI ormas lain tiada, ucap Anton. (Aza)

Tags: ICMIPKI
Berita Sebelumnya

Tengku Zulkarnain Ajari Budiman tentang Hubungan Agama dan Sains

Berita Selanjutnya

Atta Halilintar Ungkapkan Kisah Dibalik Single ‘Hari Bahagia’

Rekomendasi Berita

cooking oil
Headline

Pemerintah Harus Berani Jujur dan Akui Gagal Stabilkan Harga Minyak Goreng

28/05/2022
PKS Kobarkan Semangat Rebut Kemenangan Pemilu 2024
Headline

PKS Kobarkan Semangat Rebut Kemenangan Pemilu 2024

28/05/2022
Jamaah Internasional Senang Bisa Kembali Umrah di Tanah Suci
Headline

Cegah Serangan Panas di Makkah, Jangan Haus atau Dehidrasi

28/05/2022
Cegah Penyebaran Covid-19, Setiap 50 Jemaah Calon Haji Ditemani Satu Petugas Kesehatan
Headline

Jamaah Haji Harus Tahu Serangan Panas, Ini Tanda-tandanya

28/05/2022
Beri Semangat Kader PDIP, Puan: Insya Allah Menang 3 Kali Berturut-turut
Headline

Geliat Kader untuk Wacana Puan Capres PDI Perjuangan Terus Menguat

28/05/2022
Puan Maharani Dorong Resiliensi Bencana Berpusat pada Manusia
Nasional

Puan: Indonesia Rawan Bencana Harus Jadi Kesadaran Pentingnya Mitigasi

28/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Pengemudi Pajero Maut Ngaku Kejang-Kejang Saat Tabrak Mati Dua Orang, Polisi Tak Percaya

Pengemudi Pajero Maut Ngaku Kejang-Kejang Saat Tabrak Mati Dua Orang, Polisi Tak Percaya

28/05/2022 14:01 WIB
Polisi Texas Dikecam Gara-Gara Hanya Bengong Saat Penembakan Massal

Polisi Texas Dikecam Gara-Gara Hanya Bengong Saat Penembakan Massal

28/05/2022 13:11 WIB
Remaja Palestina Dibunuh Secara Keji oleh Militer Israel

Remaja Palestina Dibunuh Secara Keji oleh Militer Israel

28/05/2022 12:22 WIB
cooking oil

Pemerintah Harus Berani Jujur dan Akui Gagal Stabilkan Harga Minyak Goreng

28/05/2022 21:32 WIB

Risalah

Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Tak Perlu Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad

23/05/2022
Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Mencium Hajar Aswad karena Cinta

22/05/2022
Arab Saudi Bolehkan Ibadah Haji, Indonesia Siap Kirim Jamaah
Headline

Agar Haji Kita Mabrur (1)

21/05/2022
Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Istiqamah (2): Meniti Syariat di Atas Jalan Lurus  

20/05/2022

Berita Terkini

cooking oil

Pemerintah Harus Berani Jujur dan Akui Gagal Stabilkan Harga Minyak Goreng

28/05/2022 21:32
PKS Kobarkan Semangat Rebut Kemenangan Pemilu 2024

PKS Kobarkan Semangat Rebut Kemenangan Pemilu 2024

28/05/2022 21:18
Jamaah Internasional Senang Bisa Kembali Umrah di Tanah Suci

Cegah Serangan Panas di Makkah, Jangan Haus atau Dehidrasi

28/05/2022 20:57
Cegah Penyebaran Covid-19, Setiap 50 Jemaah Calon Haji Ditemani Satu Petugas Kesehatan

Jamaah Haji Harus Tahu Serangan Panas, Ini Tanda-tandanya

28/05/2022 17:45
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved