Indonesiainside.id, Jakarta – Anggota Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah, menegaskan, PKI atau komunisme merupakan paham yang sangat berbahaya. Ia menilai jika ada tokoh nasional yang menganggap PKI tidak berbahaya, maka tokoh itu telah sesat piker.
“Siapapun yang anggap PKI atau komunisme tidak berbahaya ia telah sesat pikir,” kata Anton dalam keterangan tertulis, Jum’at (2/4). Dia menceritakan, orang yang sepakat dan menganggap PKI bukan ancaman berbahaya bagi NKRI kerap menebar isu intoleran, ekstimis, dan radikalis.
Anton mengeluarkan pernyataan tersebut untuk menanggapi Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, yang menganggap radikalisme berujung terorisme lebih berbahaya ketimbang Partai Komunis Indonesia (PKI) yang selama ini dilarang di Indonesia. Said Aqil menekankan, bahaya laten radikalisme lebih mengancam ketimbang paham komunisme.
Anton juga menanggapi upaya pembusukan terhadap FPI yang belakangan ini dikaitkan dengan peristiwa bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan dan aksi tindak pidana terorisme. Dia menduga jika upaya pembusukan itu dilakukan oleh kelompok yang antiislam.
Padahal, kata dia, dalam penyelidikan kasus kejahatan tidak boleh berpersepsi. “Harus valid hasil lidik sidik pro yustisia perlu kecermatan extra,” tandas Anton.
Dia mengungkapkan, FPI justru disukai oleh tokoh-tokoh dari Kristen. “Mereka bilang FPI baik toleran sangat membantu kalau ada musibah tanpa pandang korban siapa apa agamanya. Contoh ketika gempa tsunami di Poso yang warganya 95 persen kristen, yang berjibaku menolong korban hanya FPI ormas lain tiada, ucap Anton. (Aza)