Indonesiainside.id, Jakarta – Di tengah isu reshuffle kabinet, mendadak Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj memanggil tokoh intelijen senior Suhendra Hadikuntono.
Pertemuan antara Suhendra dan Said Aqil yang berlangsung tertutup itu terjadi di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Informasinya, pertemuan itu konon menyangkut isu reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo.
Menurut tokoh pemuda Islam Dr Dian Assafri, cara berpikir Suhendra yang jauh melampaui zamannya sangat dibutuhkan bangsa ini.Ketika yang lain masih berpikir, Suhendra sudah bertindak.
“Jadi, kalau PBNU mendukung tokoh ini maka sudah ada presedennya, dan dasarnya adalah kebutuhan bangsa,” ujar Dian Assafri di Jakarta, baru-baru ini.
“Banyak perjalanan hidup dan prestasi beliau yang tidak dibuka. Kini saatnya seluruh masyarakat Indonesia mengetahui siapa sebenarnya Suhendra, dan apa yang beliau lakukan bagi Republik ini. Semua dilakukan dengan senyap atau solo silent, mulai menyelamatkan Indonesia dari Mahkamah International, suksesi Jokowi, hingga juru damai Thailand selatan, serta sederet prestasi lainnya,” jelas Dian.
Dalam pertemuan itu, Suhendra mengaku lebih banyak mendengar dan menerima nasihat dari Said Aqil yang ia sebut sebagai salah satu tokoh yang sangat ia hormati.
“Prinsipnya, saya sami’na wa ato’na (mendengar dan manaati) petuah beliau. Mudah-mudahan pertemuan itu menjadi doa dan harapan bagi 120 juta nahdliyin. Amin,” kata Suhendra. (red)