Indonesiainside.id, Jakarta—Rakyat Indonesia diharap berdoa kepada Allah terkait kondisi kapal selam KRI Nanggala 402 dan para awaknya. Himbauan ini disampaikan Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammad Fuad Nasar.
“Simpati dan doa yang tulus kita panjatkan kepada Allah untuk keselamatan KRI Nanggala 402. Kita doakan awak (crew) kapal selam milik TNI Angkatan Laut yang hilang di perairan utara Bali itu dapat segera ditemukan,” kata Fuad. “ Semoga keluarga awak kapal kapal, prajurit TNI AL, yang hingga berita ini diturunkan belum diketahui nasibnya diberi ketabahan dan keikhlasan menerima takdir dan ujian-Nya,” ujar, dalam keterangannya Sabtu (24/04).
Fuad Nasar menyatakan, kepulauan Indonesia sebagai negara maritim memiliki lautan dan lintas samudera paling berbahaya di dunia. “Fakta semacam ini, saya kira tidak untuk dikaitkan dengan kepercayaan mistik. Dalam hubungan ini tidak ada kekuasaan dan kedigdayaan baik di darat, di laut maupun di udara melebihi kemakuasaan Allah Subhanahu Wata’ala,” ujarnya.
Fuad Nasar menambahkan, peristiwa yang melanda KRI Nanggala 402 itu menjadi alarm untuk memperhatikan strategi pertahanan maritim dalam lingkup yang lebih luas. “Tantangan pertahanan, keamanan dan keselamatan laut Indonesia selain Alutsista, juga menyangkut ekosistem, seperti teknologi militer sesuai kondisi geografis negara kita, kebijakan umum kelautan, konsep pertahanan, keamanan dan keselamatan maritim serta keunggulan kurikulum studi kemaritiman yang handal dan harus dimiliki bangsa Indonesia sesuai tantangan zaman dan pergolakan dunia dewasa ini,” pungkasnya.
Kapal selam TNI Angkatan Laut (AL) KRI Nanggala-402 diduga mengalami blackout dan hilang hingga saat ini. Sabtu (24/04) sore ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut kapal selam yang membawa 53 manifes prajurit TNI AL itu tenggelam berdasarkan bukti autentik penemuan tumpahan minyak dan serpihan.
KRI Nanggala-402 hilang kontak dalam latihan penembakan torpedo pada Rabu (21/04/2021) dini hari. TNI melakukan fokus pencarian KRI Nanggala-402 di laut sebelah utara Bali, sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. (NE)