Indonesiainside.id, Jakarta – Anggota Komisi Kesehatan DPR, Rahmad Handoyo, mengungkapkan, terjadi penambahan kasus baru Covid-19 di sejumlah daerah.
Penambahan kasus itu justeru menyasar masyarakat yang sudah vaksinasi. Masyarakat yang sudah vaksinasi malah abai menerapkan protokol kesehatan karena beranggapan kebal Covid-19. Berdasarkan data satgas Covid-19, Indonesia mengumumkan 5.944 kasus baru Covid-19 pada Senin (26/4) sehingga total kasus seluruhnya menjadi 1.647.138 orang.
“Kekeliruan memahami vaksin ini sungguh berbahaya, karena ujung-ujungnya orang yang merasa dirinya kebal terhadap virus, cenderung abai dan kurang mematuhi protokol kesehatan. Kalau sikap teledor ini dibiarkan, kasus Covid-19 di Indonesia bisa meledak seperti yang terjadi saat ini di India,” ucap Rahmad Handoyo, Senin (26/4).
Anggapan kebal corona usai vaksinasi mengakibatkan tragedi tsunami Covid-19 seperti di India. Rahmad tak ingin hal tersebut terjadi di Indonesia. Maka itu, dia merinci sejumlah langkah guna meminimalkan dampak Covid-19 pascavaksinasi.
Di antaranya, kekeliruan pemahaman tentang vaksinasi harus diluruskan lewat sosialisasi. Vaksinasi tidak membuat seseorang kebal dari virus SARS-CoV-2. Namun, vaksinasi berguna meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh. Oleh karena itu, seseorang yang telah divaksin masih memiliki kemungkinan terpapar Covid-19. Pemahaman ini harus digaungkan.
“Semua pihak terkait mulai dari pemerintah pusat, daerah, tenaga kesehatan sekaligus seluruh fasilitas kesehatan wajib melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat untuk tidak lengah terhadap covid pascavaksinasi,” kata Rahmad.
Pada setiap kegiatan vaksinasi, perlu dibuat desk khusus. Seperti adanya konsultasi dengan petugas, membuat pengumuman edukasi pascavaksinasi melalui leaflet, poster, spanduk, atau media lainnya yang menyesuaikan kondisi dan tempat. Kegiatan seperti ini berguna untuk meningkatkan kesadaran sekaligus pemahaman masyarakat Indonesia dalam bersikap pascavaksinasi.
Berkaca dari kasus masyarakat India yang abai protokol kesehatan pascavaksinasi, ia berharap setiap individu tetap taat protokol kesehatan 5 M. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi fisik. Protokol ini harus dipatuhi di manapun dan di setiap kesempatan.
“Edukasi dan sosialisasi menjadi sangat penting dan ini merupakan kata kunci dalam perang melawan Covid-19. Bila edukasi dan sosialisasi berjalan baik, tidak hanya itu, jika masyarakat mengerti fungsi dan bagaimana kerja vaksin, maka bersama kita bisa mengendalikan pandemi ini secara bergotong-royong,” ucap Rahmad. (Aza)