Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyatakan ada potensi kenaikan kasus Covid-19 setelah libur Idul Fitri. Jokowi mengatakan, potensi tersebut muncul karena pada Lebaran tahun ini masih ada 1,5 juta orang yang tetap mudik pada 6-17 Mei meski sudah ada larangan pemerintah.
Angka tersebut kata dia setara dengan 1,1 persen penduduk di Indonesia. Dia meminta para kepala daerah untuk segera mengantisipasi potensi kenaikan kasus Covid-19 di daerah masing-masing.
“Saya minta gubernur, bupati, wali kota, danrem, dandim, kapolda, kapolres, kejati, kejari, seluruh sekda dan asisten semuanya harus tahu angka-angka (parameter) seperti ini, sehingga tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi yang dirilis Sekretariat Presiden pada Selasa (18/5).
Dia juga mencermati peningkatan kasus penularan di 15 provinsi. Provinsi tersebut yakni di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Maluku, Banten, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.
Presiden Jokowi menargetkan penanganan pandemi dilakukan dengan baik sehingga rasio keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah-rumah sakit masing-masing daerah di bawah 50 persen.
Saat ini, BOR secara nasional pada angka 29 persen, menggambarkan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit kian menurun. “Ada beberapa provinsi yang masih di atas 50 persen,” ujar dia.
Tiga provinsi tersebut yaitu Sumatera Utara (56 persen), Kepulauan Riau (53 persen) dan Riau (52 persen). “Semua gubernur, bupati, dan wali kota tahu angka-angka ini. Kalau yang masuk ke rumah sakit banyak artinya memang harus super hati-hati,” kata dia. (Aza/AA)