Indonesiainside.id, Jakarta–TNI Angkatan Laut mengusulkan penghentian operasi pengangkatan kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Usulan penghentian disampaikan karena bagian ‘pressure hull’ atau badan KRI Nanggala-402 yang diduga terdapat awak kapal selam dan merupakan fokus utama pencarian hingga kini tidak ditemukan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono telah mengusulkan penghentian operasi itu kepada Panglima TNI. Menurut Julius, penghentian dilakukan karena bagian ‘pressure hull’ atau badan KRI Nanggala-402 yang diduga terdapat awak kapal selam dan merupakan fokus utama pencarian hingga kini tidak ditemukan.
Menurut dia, operasional pengangkatan kapal selam tersebut telah berhenti, namun masih menunggu keputusan dari Panglima TNI dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. “Resmi menunggu keputusan Panglima TNI,” kata Julius kepada Anadolu Agency melalui pesan singkat, pada Kamis.
Selain itu, Operasi kerja sama TNI Angkatan Laut dan ‘People Liberation Army (PLA) Navy’ atau Angkatan Laut China untuk mengangkat KRI Nanggala pada Rabu juga telah dinyatakan berakhir. Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya mengatakan operasi salvage KRI Nanggala-402 di kedalaman 839 meter bukan merupakan hal mudah dan mengandung tingkat risiko serta kesulitan yang sangat tinggi.
Dia mengatakan selama operasi pengangkatan itu telah dilaksanakan penyelaman sebanyak 20 kali dan berhasil mengangkat material-material penting yang merupakan wujud kesuksesan luar biasa dari kinerja tim salvage. “Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada kapal-kapal yang telah bersusah payah melakukan pengangkatan di dasar laut,” jelas Gung Putu Alit Jaya pada Rabu.
Sebelumnya, pada 21 April lalu, KRI Nanggala-402 hilang kontak pada dini hari saat mencoba menembakkan torpedo dalam persiapan latihan di perairan Bali. Pada 24 April KRI Nanggala-402 berhasil ditemukan di kedalaman 839 meter.
KRI Nanggala-402 diperkirakan pecah menjadi beberapa bagian karena tekanan kedalaman air. Hingga saat ini ada tiga bagian KRI Nanggala-402 yang telah ditemukan yakni haluan atau ‘bow section’, anjungan atau ‘sail section’ dan buritan atau ‘sturn section’.
53 awak KRI Nanggala-402 pun dinyatakan gugur dalam menjalankan tugasnya. Indonesia menerima bantuan bekerja sama dengan PLA Navy untuk mengangkat bagian-bagian dari KRI Nanggala-402 tersebut.
PLA Navy mengirimkan tiga kapalnya yakni PLA Navy Ship Ocean Tug Nantuo-195, PLA Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao-863 dan Scientific Salvage Tan Suo 2. (NE/aa)