Indonesiainside.id, Jakarta – Guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra menilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam alih status pegawai KPK menjadi PNS melecehkan agama.
Hal ini terkait dengan adanya pertanyaan yang berupaya mempertentangkan Pancasila dengan Alquran.
“Kenapa menyimpang? Karena isinya banyak mengandung pelecehan,” kata dalam tayangan Mata Najwa, dikutip Jumat (4/6).
Pelecehan itu jelas terlihat dengan ‘mengadu’ Alquran dengan Pancasila.
“Pelecehan terhadap agama. Mempertentangkan Alquran dengan Pancasila misalnya,” katanya.
Menurutnya, Alquran dan Pancasila tidak bisa dipertentangkan. Sebab, keduanya mempunyai posisi yang berbeda. Dengan demikian, kata dia, Alquran dan Pancasila tidak bisa dihadapkan menjadi suatu pilihan.
“Karena posisinya beda. Keduanya bisa diterima,” ujarnya.
Azyumardi menegaskan, pertanyaan semacam itu malah melukai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Ia menyebut mempertentangkan kedua hal itu bertentangan dengan sila kedua dalam Pancasila; Kemanusiaan yang adil dan beradab.
“Di sini kita melihat apa yang dilakukan oleh pimpinan KPK itu sama sekali tidak adil dan beradab. Dari pertanyaan-pertanyaannya jelas sekali tidak beradab dan membiarkan TWK seperti itu juga tidak beradab,” katanya.
Salah satu cendekiawan muslim ini juga mengaku telah menyampaikan hal ini kepada BKN, namun tidak direspon.
“Saya dialog dengan wakil kepala BKN. Saya bilang soal-soal itu berbeda dengan tes CPNS itu. Nah, besoknya di-take down yang ada di internet karena orang bisa lihat bahwa TWK yang ada di KPK itu untuk menyingkirkan orang-orang tertentu,” katanya.(Red)