Indonesiainside.id, Jakarta – Rombongan Majelis Ulama Indonesia mendatangi kediaman Duta Besar Kanada untuk Indonesia Cameron Mackay.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan tujuan kunjungan ini untuk bertukar pikiran terkait dengan peristiwa pembunuhan keluarga muslim oleh seorang anak muda anti-Islam.
Dalam pertemuan tersebut, Sudarnoto mengatakan MUI menyampaikan surat resmi yang menyatakan keprihatinan mendalam dan belasungkawa atas meninggalnya keluarga muslim di Kanada yang sengaja ditabrak oleh sopir truk.
“MUI juga apresiasi kepada pemerintah Kanada yang telah menyatakan sikap tegas mengutuk tindakan kejahatan berbasis kebencian terhadap Islam,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis.
MUI, lanjut dia, juga mengusulkan langkah-langkah penting secara bersama melawan Islamofobia. Oleh karena itu, dia mengatakan MUI mendorong program kerja sama Indonesia dengan Kanada seperti dialog antaragama.
Sementara itu, Duta Besar Kanada Cameron Mackay menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada MUI atas ucapan belasungkawa, simpati dan dukungan kepada pemerintah dan rakyat Kanada atas peristiwa yang terjadi pada awal Juni ini.
“Pemerintah dan masyarakat Kanada benar-benar terkejut serta merasakan duka yang sangat mendalam atas peristiwa keji yang terjadi dan memalukan ini,” kata Cameron.
Dia mengungkapkan bahwa Kanada merupakan negara yang memiliki beragam etnik dan agama serta menjunjung tinggi nilai toleransi, menghargai perbedaan dan membangun kebersamaan. “Pembunuhan yang terjadi bukan sekedar teror biasa akan tetapi merupakan tindakan anti-Islam dan umat Islam,” ujar dia.
Dia menegaskan kepada MUI bahwa tindakan kejahatan seperti ini sering terjadi dan bahkan semakin meningkat belakangan ini. Salah satu faktor penyebabnya, kata dia, adalah tidak siapnya masyarakat terutama anak-anak muda di Kanada dalam menghadapi perubahan kehidupan.
Dia pun menyambut positif ajakan MUI untuk menjalin kerja sama memerangi Islamofobia baik di Kanada maupun negara lain. (Aza/AA)