Indonesiainside.id, Schuld—Eropa telah dilanda hujan deras selama berhari-hari dan banjir yang telah menyebabkan lebih dari 160 orang tewas dan ratusan lainnya terluka, kutip Euro News. Pada hari Sabtu, air surut di sebagian besar wilayah yang terkena dampak, tetapi para pejabat khawatir bahwa lebih banyak mayat mungkin ditemukan di mobil dan truk yang hanyut.
Jerman telah menanggung beban cuaca ekstrem, dengan sedikitnya 141 orang tewas di dua negara bagian. Pusat krisis nasional Belgia mengatakan jumlah kematian yang dikonfirmasi di negara itu naik menjadi 27.
Sebagian besar di Jerman barat yang membuat tim layanan darurat terus aktif melakukan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) pada hari Jumat.Penduduk yang terkena dampak dilaporkan tidak mengharapkan bencana alam yang begitu dahsyat yang disebut ‘banjir kematian’ oleh surat kabar Jerman, Bild.
Jalan dan deretan rumah terendam banjir di beberapa daerah selain itu kendaraan terlihat terbalik dan terdampar sementara beberapa kecamatan terputus total.Menteri Dalam Negeri Rheinland-Palatinate Roger Lewentz mengatakan kepada Bild bahwa jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat dengan layanan darurat masih melanjutkan operasi SAR di lokasi bencana.
Banjir telah menyebabkan sebuah bendungan di negara bagian Rhine-Westphalia Utara Jerman barat jebol, memaksa penduduk di kota Wassenberg untuk meninggalkan daerah itu.Sekitar 700 penduduk di lingkungan Ophoven di Wassenberg sedang dievakuasi oleh tim penyelamat karena jebolnya bendungan. Bendungan itu terletak di sepanjang sungai Rur.
Lingkungan Effeld dan Steinkirchen, yang memiliki total populasi hampir 1.600 orang, juga dapat terkena dampak jebolnya bendungan. Warga di lingkungan itu belum dievakuasi.
Kantor Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier telah mengumumkan dia akan mengunjungi daerah banjir di Rhine-Westphalia Utara pada hari Sabtu bersama dengan kepala daerah Armin Laschet (CDU) yang mencalonkan diri untuk menggantikan Angela Merkel sebagai kanselir pada musim gugur.
Di Belgia, pemerintah mengkonfirmasi jumlah korban tewas telah mencapai 20 korban dengan lebih dari 21.000 orang terputus aliran listrik di satu provinsi. Menggambarkan banjir sebagai ‘mungkin bencana terburuk yang pernah melanda negara itu’, Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menyatakan Selasa sebagai hari berkabung nasional.
Pasukan dikerahkan ke empat provinsi untuk membantu operasi SAR dan upaya relokasi ke daerah lain. Presiden Wallonia Elio Di Rup memperingatkan meluapnya Sungai Meuse yang dipandang sangat berbahaya bagi kota terdekat Liege dengan sekitar 200.000 penduduk.
Luksemburg dan Belanda juga dilanda hujan lebat, menenggelamkan banyak daerah sehingga ribuan penduduk harus dievakuasi di kota Maastricht. Di Swiss, ketinggian air danau dan sungai juga naik menyusul hujan lebat sepanjang malam dan air Danau Lucerne mulai meluap dan membanjiri daerah sekitar pusat kota Lucerne.
Beberapa daerah di Eropa barat dilanda hujan lebat yang setara dengan distribusi dua bulan hanya dalam dua hari, menurut Organisasi Meteorologi Dunia. Namun, banjir di beberapa wilayah dilaporkan baru pulih saat ketinggian air mulai surut, kemarin.
Liga Sepak Bola Jerman (DFL) dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) hari Jumat mengumumkan pembentukan dana €3 juta untuk mendukung para penyintas banjir dahsyat yang telah membawa malapetaka ke Jerman barat. Sebuah pernyataan bersama berbunyi sebagian, “Pikiran kami pergi dengan kerabat almarhum, yang terluka dan banyak orang yang membutuhkan”.
DFB mengatakan pihaknya juga melakukan kontak dengan badan sepak bola Eropa, UEFA, yang telah mengisyaratkan kesediaan untuk membantu juga. (NE/afp/dw)