Indonesiainside.id, Erbil– ISIS pada hari Selasa mengatakan mereka berada di balik bom di dalam pasar yang ramai di ibukota Irak yang menewaskan dan melukai lebih dari 35 orang. Kelompok militan mengatakan di saluran Telegram resminya Selasa pagi bahwa seorang pria yang diidentifikasi sebagai Abu Hamza al-Iraqi meledakkan dirinya di pasar yang sibuk malam sebelumnya ketika orang-orang berbelanja pada malam liburan Idul Adha, kutip Kurdistan24.
Pasar utama di Kota Sadr yang berpenduduk mayoritas Syiah sering menjadi sasaran serangan teroris. Selain ledakan hari Senin, lingkungan Baghdad yang populer telah menyaksikan tiga pemboman berdarah lainnya sejak ISIS dinyatakan kalah di Irak. Lebih dari 20 orang tewas dan terluka dalam serangan terakhir, sebuah bom bunuh diri kembar yang mematikan di sebuah pasar pada bulan April.
Gambar grafis dari para korban beredar di media sosial pada Senin malam, menunjukkan orang-orang yang terluka parah berteriak minta tolong dalam asap gelap setelah pemboman. Kementerian dalam negeri Irak mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak yang diproduksi secara lokal, sementara ISIS mengatakan pembom meledakkan sabuk bunuh diri.
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah Dewan Keamanan Wilayah Kurdistan merilis pengakuan tersangka ISIS yang mengatakan mereka telah merencanakan untuk melakukan bom bunuh diri di dalam ibu kota Kurdi, Erbil, menjelang perayaan Idul Adha.
Terlepas dari deklarasi kekalahan teritorial ISIS pada tahun 2017, kelompok tersebut telah terbukti mampu meluncurkan serangan skala kecil di Irak, termasuk di wilayah yang disengketakan oleh Baghdad dan Erbil. Pasukan koalisi internasional dan pejabat pemerintah baik di pemerintah Kurdi dan Irak terus-menerus menekankan bahwa kelompok teror masih menimbulkan ancaman, mendesak kerja sama lanjutan antara pasukan nasional dan internasional. (NE)