Indonesiainside.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa KOSGORO 1957 (DPP HIMA KOSGORO ‘57) mengajak pemuda untuk mengisi kemerdekaan, khususnya di bidang kepemudaan dan kebudayaan. Hal tersebut disampaikan dalam acara webminar refleksi 76 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, menakar pencapaian kepemudaan dan kebudayaan dalam rangka mengisi kemerdekaan.
Ketua Umum DPP HIMA KOSGORO 1957 Gamal Bachri Syamsul mengatakan, bahwa kemerdekaan ini hanya syarat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan. Untuk itu kemerdekaan seharusnya bisa kita manfaatkan untuk berekspresi dalam minat dan bakat agar memberi manfaat dan kebahagiaan bagi sekitar bahkan dunia.
“Jangan kita berekspresi yang dampaknya turut andil dalam perpecahan bangsa kepada dua sisi pro dan kontra yang dipisahkan oleh jurang asymmetric information atau kabar yang setengah-setengah. Perilaku sangat menentukan arti eksistensi kita dan dimana kita berdiri, apakah di sisi yang mendorong kemajuan bangsa ataukah yang membawa kemunduran bangsa,” kata Gamal, Senin (16/8).
Ketua Umum PPK KOSGORO 57 Dave Laksono menjelaskan bahwa pemuda Indonesia punya sejarah perjuangan yang panjang. Baik di masa pra maupun pascakemerdekaan.
Menurutnya, semangat itulah yang harus dipelihara oleh generasi sekarang untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada pada saat ini. Di antaranya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada.
“Tantangannya dalam situasi pandemi yang salah satunya mempengaruhi ekonomi dan merubah transaksi jual beli konvensional, pemuda bisa kreatif memanfaatkan kemajuan teknologi seperti digital marketing dan menjualnya dalam digital marketplace yang mulai digandrungi oleh masyarakat untuk tetap terus berkontribusi pada perputaran ekonomi agar tetap tumbuh,” ujar Dave.
Sementara itu, Staf Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga, Alia Laksono memaparkan program-program pemerintah yang berhubungan dengan kepemudaan dan keolahragaan. Setidaknya ada lima program yaitu perbaikan tata kelola dan penyesuaian birokrasi di internal Kemenpora RI demi pelayanan yang lebih baik.
Kedua, menjadikan pemuda lebih mandiri, kreatif, inovatif dan berdata saing yang mana semangat kewirausahaan menjadi hasilnya. Selanjutnya penguatan ideologi Pancasila, karakter serta budaya dikalangan pemuda.
Keempat, pemasyarakatan olahraga agar menjadi kegemaran yang menjaga kebugaran masyarakat khususnya di masa pandemi dan terakhir pembinaan usia dini yang dilengkapi dengan sport science untuk memperoleh informasi lebih awal potensi cabang olahraga bagi anak usia 5-6 tahun dari postur tubuhnya.
“Untuk mengurangi pengangguran pemuda, Kemenpora bersinergi dengan beberapa kementerian lain di antaranya, Kemendikbud, Kemenaker, Kemenperin, Kemenlu, Kementerian BUMN, Kemenkeu, Kemenkop dan Pemda-Pemda untuk membangun jaringan industri agar mendapat lapangan kerja baru, lengkap dengan fasilitas pendidikan sesuai bidang kerjanya dan Government Fund kepada perusahaan yang membuka lapangan pekerjaan baru” jelasnya. (red)