Indonesiainside.id, Jakarta – PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) menyatakan siap menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait harga layanan tes swab polymerase chain reaction (PCR) agar lebih murah.
KFD mengaku telah melakukan renegosiasi dengan mitra pemasoknya agar bisa menurunkan harga reagen PCR sehingga lebih murah.
“Kimia Farma Diagnostika sebagai bagian grup Kimia Farma yang merupakan bagian holding BUMN Farmasi siap menindaklanjuti instruksi Presiden terkait harga layanan Tes Swab PCR. Kami memang sudah berhasil melakukan efisiensi biaya dan telah masuk dalam tahap akhir renegosiasi harga dengan mitra pemasok kami,” kata Plt Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra Agus Chandra, Ahad(15/8).
Sementara untuk penentuan harga PCR pihaknya masih menanti pengumuman dari regulator yakni Kemenkes.
“Kami terus berkoordinasi untuk dapat memberikan harga terbaik sambil menanti ketentuan regulator,” ujar Agus.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan Kemenkes untuk menekan harga PCR hingga Rp450 ribu. Presiden menilai keluhan masyarakat akan mahalnya harga PCR tidak sejalan dengan ketersediaan obat dan sarana yang murah dalam penanggulangan Covid-19 di Tanah Air.
Presiden juga meminta hasil PCR keluar maksimal 1×24 jam.
(Nto)