Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Jumat, 1 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

Belajar dari Peristiwa Tsunami Krakatau 1883 dan 2018

Azhar Azis
Jumat, 27 Agustus 2021 07:00 WIB
Tangkapan layar yang menunjukkan sisa pondasi mercusuar lama setelah kejadian tsunami Krakatau tahun 1883 di Sungai Cianyer, Banten. (Antara/Devi Nindy)

Tangkapan layar yang menunjukkan sisa pondasi mercusuar lama setelah kejadian tsunami Krakatau tahun 1883 di Sungai Cianyer, Banten. (Antara/Devi Nindy)

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Tsunami di kawasan Gunung Krakatau pada tahun 1883 dan 2018 menjadi pembelajaran akan perlunya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana geologi ke depan.

“Kesiapsiagaan menjadi penting, terus disuarakan dan edukasikan pada masyarakat. Tentu kita harus menyiapkan perangkat yang bisa mendeteksi tsunami atau penjalaran, meskipun kita tidak memiliki gempa atau letusan gunung yang bisa kita indikasikan sebagai pembangkit tsunami,” ujar Abdul Muhari, Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, BNPB, di Jakarta Kamis (26/8).

Pusdatikom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar webinar edukasi kebencanaan BPNP dengan tema: “Tsunami Krakatau 1883 dan 2018: Fenomena, pembelajaran dan mitigasi ke depan”. Empat peneliti menjabarkan pentingnya mempreservasi pesan kebencanaan hingga fenomena terbentuknya tsunami Krakatau.

Peneliti dari GNS Science New Zealand Dr Aditya Gusman menjabarkan kejadian tsunami 1883 menyisakan sejumlah barang bukti peninggalan yang ditemukan di masa kini. Misalnya batu besar koral, sisa-sisa pondasi mercusuar lama yang sampai saat ini ditemukan di Sungai Cianyer, Banten.

Baca Juga:

Di Acara PBB, Puan Tekankan Pentingnya Kerjasama Parlemen Dunia dalam Mitigasi Bencana

Saat Terjadi Gempa, Umar bin Abdul Aziz Menyurati Semua Kepala Daerah agar Bersedekah

Dalam pemaparan tersebut, Aditya menekankan pentingnya untuk meneruskan informasi tentang peninggalan tersebut kepada masyarakat yang sekarang, kemudian mempreservasi, menyampaikan pesan kebencanaan dan apa yang terjadi dulu kepada masyarakat sekarang, yang menjadi sangat penting untuk kesiapsiagaan.

Kemudian peneliti dari Brunel University London Assoc Prof Mohammad Heidarzadeh menjabarkan pembelajaran penting dari kejadian tsunami Krakatau 2018. Misalnya, hampir semua bangunan dalam jarak 100 meter dari bibir pantai hancur akibat terjangan tsunami.

Menurut Muhammad, kejadian tersebut hampir mirip dengan kasus tsunami Palu, yang harus diperhatikan peringatan dininya. Selain itu dalam memahami potensi bencana geologi, masih diperlukan data-data lainnya yang lebih baik untuk pengkajiannya.

Peneliti dari Chuo University Japan Prof Taro Arikawa menjelaskan perlunya penggunaan model evakuasi untuk menyusun alur evakuasi sesuai waktu yang ada dan pilihan tempat evakuasi yang menyesuaikan tersedia sebelum tsunami datang.

Selain itu belajar dari evakuasi tsunami di Jepang, perlu adanya peran dari “elevated road,” yang tidak hanya mengurangi potensi kerusakan akibat tsunami, namun juga memberikan waktu untuk masyarakat melakukan evakuasi diri.

Mengenai fenomena tsunami oleh peneliti dari British Geological Survey United Kingdon Prof David Tappin, pemicu tsunami Krakatau dari adanya bagian badan gunung yang kolaps dan masuk ke badan air, menjadikan tinggi muka air gelombang pertama sekitar 100-150 meter.

David memaparkan pulau kecil di sekitar Krakatau ada yang memiliki tinggi sekitar 60-85 meter. Namun dia meyakini tsunami terjadi bukan aktifitas letusan gunung yang menyebabkan adanya kolaps, melainkan pembentukan gunung oleh material vulkanik yang berjalan puluhan tahun membentuk bagian tidak stabil sehingga bisa kolaps, bahkan ketika tidak ada letusannya.

“Ada beragam perangkat pendeteksi tsunami yang bisa kita siapkan. Tentunya, pemerintah bersama lembaga riset akan bergerak ke sana,” ujar Abdul Muhari. (Aza/Ant)

Tags: 18832018belajarmitigasi bencanaTsunami Krakatau
Berita Sebelumnya

Isu Pulau Tambelan Dilelang Rp1,4 triliun, Gubernur Kepri Minta Aparat Lakukan Penelurusan

Berita Selanjutnya

6 Restoran Cepat Saji Dapat Skor Buruk terkait Kesejahteraan Ayam

Rekomendasi Berita

Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Komunikasi Rusia-Ukraina
Headline

Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Komunikasi Rusia-Ukraina

1 Juli 2022
Usai Berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi Sudah Tiba Moskow
Headline

Usai Berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi Sudah Tiba Moskow

30 Juni 2022
Kedua Orang Tua Wafat, Gadis 19 Tahun Ini Gantikan Ayah Naik Haji
Headline

Pemberangkatan Tinggal 3 Hari, Total 82.437 Jamaah Haji Tiba di Tanah Suci

30 Juni 2022
Fikih Tamaddun
Narasi

Fikih Tamaddun

30 Juni 2022
Israel Akan Berlaga di Piala Dunia U-20 Indonesia 2023, MUI: Hati-Hati, Kemenpora Jangan Sepihak!
Headline

Israel Akan Berlaga di Piala Dunia U-20 Indonesia 2023, MUI: Hati-Hati, Kemenpora Jangan Sepihak!

30 Juni 2022
Arab Saudi Tetapkan Wukuf Jumat, Idul Adha Sabtu 9 Juli
Headline

Arab Saudi Tetapkan Wukuf Jumat, Idul Adha Sabtu 9 Juli

30 Juni 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Hunian di Area Buahbatu, Bandung Timur Alami Penurunan Harga

30/06/2022 19:53

Israel Akan Berlaga di Piala Dunia U-20 Indonesia 2023, MUI: Hati-Hati, Kemenpora Jangan Sepihak!

30/06/2022 12:40

Pemberangkatan Tinggal 3 Hari, Total 82.437 Jamaah Haji Tiba di Tanah Suci

30/06/2022 22:40

Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Komunikasi Rusia-Ukraina

01/07/2022 04:21

Risalah

Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah
Headline

Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah

20 Juni 2022
Hujan Iringi Prosesi Penggantian Kiswah Ka’bah
Headline

6 Keutamaan Haji dan Manfaatnya

20 Juni 2022
Etika Berziarah di Makam Rasulullah Serta Keutamaan Raudha
Risalah

Etika Berziarah di Makam Rasulullah Serta Keutamaan Raudha

20 Juni 2022
halal dan haram
Headline

Tahu Kebatilan, Segera Tinggalkan Semudah Melakukannya

5 Juni 2022

Berita Terkini

Usai Berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi Sudah Tiba Moskow

Muhammadiyah Puji Langkah Indonesia Tengahi Konflik Rusia-Ukraina

01/07/2022 04:39
Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Komunikasi Rusia-Ukraina

Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Komunikasi Rusia-Ukraina

01/07/2022 04:21
Usai Berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi Sudah Tiba Moskow

Usai Berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi Sudah Tiba Moskow

30/06/2022 23:04
Kedua Orang Tua Wafat, Gadis 19 Tahun Ini Gantikan Ayah Naik Haji

Pemberangkatan Tinggal 3 Hari, Total 82.437 Jamaah Haji Tiba di Tanah Suci

30/06/2022 22:40
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved