Indonesiainside.id, Surabaya-Ainun Albarr Qolby Mecca resmi menjadi Ksatria Airlangga termuda tahun ajaran 2021/2022. Remaja berusia 15 tahun 9 bulan tersebut diterima Fakultas Kedokeran (FK) UNAIR.
Ramaja kelahiran Lamongan, 30 November 2005 itu bercerita liku-liku dan kesuksesannya bisa menembus Fakultas Kedokteran UNAIR. Albarr mengaku, sejak kecil ia sudah rajin belajar dan aktif di berbagai kegiatan.
Semasa duduk di bangku SMA, ia mengikuti berbagai macam kegiatan. Ia aktif mengikuti olimpiade di berbagai tingkatan dan ikut ekstra kulikuler Bahasa Inggris dan Karya Tulis Ilmiah (KTI).
“Semasa SMA, saya pernah berhasil lolos hingga final dalam Olimpiade Kedokteran Internasional yaitu MEDSPIN 2020 yang diselenggarakan oleh UNAIR. Selain itu, saya juga pernah menjadi peserta termuda di Lomba Kuis Kihajar yang diselenggarakan oleh Kemendikbud,” jelasnya dikutip laman unair.ac.id.
Alumni SMAN 2 Lamongan itu tergabung dalam kelas akselerasi di sekolahnya. Dengan program tersebut, secara otomatis Albarr mendapatkan lingkungan belajar yang kondusif.
Dukungan Keluarga
Albarr mengaku selama ini dia banyak mendapat dukungan luar biasa dari keluarganya. Keluarga selalu berusaha untuk memfasilitasi kebutuhan pendidikan, sehingga bisa menjadikanya lebih maksimal dalam belajar.
Selain ayah, ibu, semua kakaknya terus memotivasi Albarr untuk maju dan berkembang. “Teman teman saya juga tidak kalah pentingnya. Saya sering belajar bersama dengan mereka dan mereka juga sangat mendukung impian besar saya untuk menjadi dokter,” ungkapnya.
Albarr mengikuti berbagai tingkat seleksi hingga jalur tes mandiri untuk bisa berkuliah di Fakukltas Kedokteran. Dia menghadapi berbagai hambatan dari diri sendiri maupun lingkungan.
“Perjuangan saya hingga akhirnya diterima di UNAIR sangat berarti bagi saya,” ungkapnya.
Ke depannya, Albarr berencana untuk mencari teman sebanyak mungkin dan memperbanyak pengalaman, ilmu, dan soft skill. Selain itu, Albarr juga ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris yang tentunya akan sangat berguna di kehidupan mendatang.
“Meskipun hasil yang saya dapatkan terkadang tidak seperti yang saya harapkan, tetapi saya berhasil melaluinya dengan baik dan Alhamdulillah lolos dan diterima di FK UNAIR,” pungkasnya .
Meski dikenal tekun belajar, ia berpesan untuk para pelajar jangan sampai belajar tanpa kenal waktu hingga tidak mempedulikan kehidupan social dan masyarakat. Sebab menurutnya, hal itu sangat penting, selai juga mengelola waktu, dan istirahat.
“Belajar dan istirahat itu harus seimbang. Istirahat di sini adalah kegiatan di luar belajar dan bisa berarti olahraga, ngobrol, refreshing, dan lain lain,” ucapnya. (NE)