Indonesiainside.id, Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Lomba Baca Kitab Kuning Nasional ke-V yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (20/10). Acara ini digelar sekaligus dalam rangka memperingati milad Fraksi PKS DPR RI, Maulid Nabi 1443 H, serta Hari Santri Nasional.
Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr. Salim Segaf Aljufri, menekankan pentingnya peran ulama, santri, dan pesantren dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dia mengapresiasi usaha Fraksi PKS DPR RI yang terus memperjuangkan kepentingan umat, yakni dengan mensyiarkan Kitab Kuning selaku simbol dan rujukan keilmuan pesantren melalui penyelenggaraan Lomba Baca Kitab Kuning serta berbagai kegiatan advokasi kesejahteraan pesantren, seperti mendorong lahirnya RUU Pesantren, dana abadi pesantren dalam APBN, serta menginisiasi RUU perlindungan simbol dan tokoh agama.
“Pesantren sejatinya adalah soko guru pendidikan nasional yang berkontribusi besar dalam membentuk dan menjaga karakter bangsa,” katanya.
Pesantren memimpin dan mencetak banyak tokoh dan pemimpin nasional yang memiliki wawasan kebangsaan yang utuh. Pesantren telah hadir di Nusantara jauh sebelum hadirnya sistem pendidikan nasional dan terus akan eksis, bahkan berkembang di tengah dinamika kemajuan bangsa.
Lomba Baca Kitab Kuning yang rutin digelar oleh Fraksi PKS DPR RI merupakan sebuah inisiatif dalam sejarah parlemen Indonesia. Menurutnya, Lomba Baca Kitab Kuning merupakan bentuk penghormatan kepada para ulama dan santri, upaya untuk memotivasi anak bangsa untuk mencintai ilmu, serta semangat untuk mengokohkan nasionalisme Indonesia yang religius.
“Nasionalisme yang dibimbing oleh nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa sebagaimana bunyi sila pertama Pancasila dan amanat Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Agama menjadi ruh kebangsaan Indonesia yang harus terus dikokohkan ikatannya, bukan dihadap-hadapkan atau dipertentangkan satu dengan yang lain,” kata Salim.
Ketua Majelis Syuro PKS ini juga berkata bahwa Islam menjadi faktor penting dalam membentuk ke-Indonesiaan karena nilai dan ajarannya yang rahmatan lil alamin serta aktualisasi peran ulama dan santri dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Jangan hilangkan jasa ulama dan umat Islam. Indonesia memang bukan negara agama, dalam arti ada satu agama sebagai agama negara. Tetapi Indonesia adalah negara beragama yang menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama,” tegasnya.
Acara launching yang diadakan secara virtual ini dibuka oleh Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, dilanjutkan dengan pemberian arahan dan launching Lomba Kitab Kuning Nasional ke-5 Tingkat Nasional 2021 oleh Dr. Salim Segaf Aljufri selaku Ketua Majelis Syuro PKS, kemudian diikuti oleh webinar singkat dari 2 narasumber, yakni Toha Kholil selaku Pengasuh Pondok Pesantren Almuntaha Alkholiliyah Bangkalan Madura dan Asep A. Fathurrahman, Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. (Nto)