Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

Mahfud MD Luruskan Berita Hoaks soal Nama Jalan dan Attaturk

Azhar Azis
Senin, 25/10/2021 16:14
Tangkapan layar - Menkopolhukam Mahfud MD. ANTARA/I.C.Senjaya/am.

Tangkapan layar - Menkopolhukam Mahfud MD. ANTARA/I.C.Senjaya/am.

Indonesiainside.id, Jakarta – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meluruskan sebuah berita yang dia anggap hoaks terkait Attaturk dan nama jalan yang ramai jadi perbincangan publik tanah air.

Mahfud menyampaikan hal itu dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin, terkait dengan kesalahan berita yang ditulis oleh sebuah media online atau daring. Dalam berita tersebut dituliskan judul “Tak Sudi Nama Jalan di Jakarta Gunakan Nama Attaturk, Mahfud Md: Dia itu penjahat!”.

Dari konten berita tersebut, Mahfud menyatakan bahwa hal itu tidak pernah ia katakan, sekaligus menyebut berita tersebut hoaks. “Berita Reqnews bohong,” ucap Mahfud menegaskan.

Ia meluruskan informasi yang dibuat oleh media tersebut. Di mana Mahfud mengatakan bahwa konten asli tentang perspektif tersebut adalah, orang-orang yang menolak penggunaan jalan dengan nama tokoh Turki tersebut menyebut, bahwa Mustafa Kamal Attaturk adalah orang jahat.

Baca Juga:

Hidayat Setuju dengan Mahfud MD: Isi Kekosongan Hukum soal LGBT

LGBT, Deddy Corbuzier, dan Kacaunya Mahfud MD

“Kata saya, yang tak setuju Attaturk dijadikan nama jalan di sini bilang ‘Attaturk jahat kepada Islam, tapi dia dikagumi oleh Bung Karno (BK)’, sehingga pada (tahun) 1938 BK usul Indonesia jadi negara sekuler seperti Turki,” tutur Mahfud menjelaskan.

Kemudian, Menteri Pertahanan era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menceritakan tentang polemik antara Bung Karno dan Muhammad Natsir. “Ceritanya pada tahun 1938 Bung Karno tiba-tiba menulis bahwa kalau Indonesia merdeka kelak perlu meniru Turki yang dibangun oleh Kemal Attaturk, yakni, memisahkan agama dan negara. Sebab kalau agama dan negara disatukan keduanya akan mundur. Pendapat Bung Karno tersebut ditentang oleh Natsir,” paparnya.

Kedua tokoh Indonesia itu sebelumnya memiliki pemikiran yang berbeda tentang sistem dan bentuk negara yang akan dijalankan. Di mana Bung Karno menganggap negara sekuler ala Mustafa Kamal Attaturk lebih baik, sementara Muhammad Natsir menganggap negara Islam jauh lebih baik.

Namun pada akhirnya, keduanya dan seluruh elemen perancang Undang-Undang dan pendiri negara sepakat, bahwa Indonesia menjalankan negara Pancasila. “Perdebatan tentang konsep negara Islam dan negara sekuler antara Bung Karno dan Natsir Cs, itu bermuara di BPUPK dan PPK (perancang UUD dan pendiri negara) pada tahun 1945. Hasilnya adalah mendirikan Negara Pancasila yakni negara yang bukan negara sekuler tapi juga bukan negara agama,” paparnya.

Level Attaturk dan Bung Karno

Mahfud MD menegaskan, bahwa statemennya terkait dengan kisah perspektif Bung Karno saat perumusan dasar negara tersebut tak ada kaitannya dengan perspektifnya soal pro dan kontra Jalan Mustafa Kamal Attaturk di Jakarta.

“Bagi saya penentuan Jalan Ataturk itu tak ada hubungannya dengan urusan Bung Karno itu sebanding atau tak sebanding dengan Kemal Ataturk,” ujarnya.

Dia hanya berada pada posisi menjelaskan fakta sejarah tentang perdebatan pemikiran para pemimpin negara saja. “Saya hanya menunjukkan fakta bahwa secara terang-terangan Bung Karno pada tahun 1938 menyatakan kagum kepada Kemal Ataturk dan menginginkan Indonesia yang sedang berjuang untuk merdeka saat itu adalah negara sekuler seperti yang dibangun oleh Attaturk di Turki,” tuturnya.

Akan tetapi konsep pemerintahan ala Mustafa Kamal Attatur ketika didebat dan didiskusikan dengan tokoh-tokoh Islam yang mengusulkan konsep negara agama (Islam), akhirnya diterima konsep jalan tengah yakni Negara Pancasila.

“Negara Pancasila itu bukan negara sekuler dan bukan negara agama, tetapi sebuah ‘religious nation state’,” demikian Mahfud. (Aza/Ant)

Tags: berita hoaksKemal AttaturkMahfud MDNama Jalan
ShareTweetSend
Berita Sebelumnya

Kereta LRT Dikabarkan Alami Kecelakaan di Cibubur

Berita Selanjutnya

Polisi Selidiki Tabrakan TransJakarta di Cawang

Rekomendasi Berita

Puan: Pandemi Covid-19 Jadi Alarm Pentingnya Kerja Sama Hadapi Masalah Global
Headline

Puan: Pandemi Covid-19 Jadi Alarm Pentingnya Kerja Sama Hadapi Masalah Global

26/05/2022
BBM_SPBU Pertamina
Headline

Presiden Jokowi Jangan Mengeluh terkait Beban Subsidi Energi

26/05/2022
Gaji Anggota Dewan PKS Dipotong untuk Bantu Korban Bencana
Headline

PKS Akan Gelar Puncak Milad di Istora Senayan pada Ahad 29 Mei 2022

26/05/2022
Di Acara PBB, Puan Tekankan Pentingnya Kerjasama Parlemen Dunia dalam Mitigasi Bencana
Headline

Di Acara PBB, Puan Tekankan Pentingnya Kerjasama Parlemen Dunia dalam Mitigasi Bencana

26/05/2022
Pemkab Tangerang Deteksi 5 Hewan Suspek Penyakit Mulut dan Kuku
Headline

Pemkab Tangerang Deteksi 5 Hewan Suspek Penyakit Mulut dan Kuku

26/05/2022
Puan Maharani Dorong Resiliensi Bencana Berpusat pada Manusia
Headline

Puan Maharani Dorong Resiliensi Bencana Berpusat pada Manusia

26/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Habib Fahmi: Pemerintah Tanggung Beban Bunga Utang, Rakyat Gagal Sejahtera

Habib Fahmi: Pemerintah Tanggung Beban Bunga Utang, Rakyat Gagal Sejahtera

26/05/2022 12:57 WIB
Gaji Anggota Dewan PKS Dipotong untuk Bantu Korban Bencana

PKS Akan Gelar Puncak Milad di Istora Senayan pada Ahad 29 Mei 2022

26/05/2022 21:13 WIB
BBM_SPBU Pertamina

Presiden Jokowi Jangan Mengeluh terkait Beban Subsidi Energi

26/05/2022 21:43 WIB
Di Acara PBB, Puan Tekankan Pentingnya Kerjasama Parlemen Dunia dalam Mitigasi Bencana

Di Acara PBB, Puan Tekankan Pentingnya Kerjasama Parlemen Dunia dalam Mitigasi Bencana

26/05/2022 20:55 WIB

Risalah

Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Tak Perlu Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad

23/05/2022
Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Mencium Hajar Aswad karena Cinta

22/05/2022
Arab Saudi Bolehkan Ibadah Haji, Indonesia Siap Kirim Jamaah
Headline

Agar Haji Kita Mabrur (1)

21/05/2022
Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Istiqamah (2): Meniti Syariat di Atas Jalan Lurus  

20/05/2022

Berita Terkini

Puan: Pandemi Covid-19 Jadi Alarm Pentingnya Kerja Sama Hadapi Masalah Global

Presiden Jokowi Jangan Mengeluh terkait Beban Subsidi Energi

PKS Akan Gelar Puncak Milad di Istora Senayan pada Ahad 29 Mei 2022

Di Acara PBB, Puan Tekankan Pentingnya Kerjasama Parlemen Dunia dalam Mitigasi Bencana

Pemkab Tangerang Deteksi 5 Hewan Suspek Penyakit Mulut dan Kuku

Puan Ingatkan Semangat KAA 1955 Di Forum Pengurangan Risiko Bencana PBB

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved