Indonesiainside.id, London—Seorang pedofil memaksa seorang gadis remaja untuk mengukir namanya di payudara gadis itu selain mengancam 70 remaja lainnya dari seluruh dunia untuk melakukan tindakan seksual yang memalukan, lapor Mirror UK. Pengadilan Kriminal Liverpool mengatakan, Elliot Nicklin, 22, bersalah dan penjara 10 tahun.
David Jones, Jaksa Senior Mahkota dari Crown Prosecution Service (CPS), mengatakan kasus terhadap Elliot Nicklin, dari Bebington Road di Birkenhead, adalah salah satu yang paling kompleks yang pernah dia tangani. Predator seks ini secara kejam mengeksploitasi gadis-gadis muda di Inggris, Amerika dan Australia secara online dari 2014 hingga 2020.
Dia akan mulai mengobrol dengan gadis-gadis itu, berteman dengan mereka dan kemudian obrolan itu menjurus pada masalah seksual. Dia kemudian akan meminta mereka untuk melakukan tindakan seks dan akan merekam mereka atau mengambil foto atau meminta mereka untuk memotret diri mereka sendiri.
Nicklin menggunakan situs web untuk memikat korbannya sebelum mengancam mereka. Polisi yakin dia telah melecehkan lebih dari 70 gadis remaja. Dia kemudian mengancam akan memeras mereka dengan mengungkapkan video dan foto tersebut kepada orang lain.
Mengutip wirralglobe.co.uk, pelaku kemudian akan mengirim email kepada mereka dari akun terpisah dan mengklaim sebagai orang yang memerasnya. Kemudian dia juga akan membalas dari akun lain, menyamar sebagai seorang gadis yang adalah temannya, dan mengkonfirmasi bahwa dia sedang diperas.
David Jones mengatakan bahwa salah satu video paling menyedihkan yang ditemukan polisi adalah salah satu korbannya mengukir nama Nicklin di payudara, atas permintaannya.
Nicklin pertama kali ditangkap pada 21 Mei 2020 dan mengonfirmasi bahwa alamat email yang dilacak petugas polisi adalah miliknya. Dia mengakui beberapa pelanggaran tetapi mengatakan dia memiliki masalah kesehatan mental dan hanya terlibat dalam obrolan online ketika dia minum.
Dia muncul di hadapan Pengadilan Mahkota Liverpool hari ini di mana dia dijatuhi hukuman. Dia mengaku bersalah atas semua tuduhan pada 13 September 2021, di Liverpool Crown Court.
Banyak dari korban mengalami pelecehan psikologis oleh tindakan Nicklin. Menurut jaksa Nicola Daley, perangkat milik Nickley yang disita berisi lebih dari 1.500 gambar pornografi anak. “Dalam hal skala dan sifat gambar, itu sangat memalukan,” kata Daley. (NE)