Indonesiainside.id, Jakarta – Kementerian Agama memastikan pelaksanaan kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) di Palembang tidak ada kasus penularan Covid-19. Hal ini karena dalam hajatan itu diterapkan dengan penegakan protokol kesehatan secara ketat.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama semua pihak, PWN PTK XV di Palembang zero cluster penyebaran Covid-19,” kata Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Suyitno, dalam keterangan resminya, dikutip Senin (15/11).
Selama pelaksanaan kegiatan, jajaran panitia telah berupaya keras agar semua peserta dan panitia mematuhi protokol kesehatan ketat. Panitia sejak awal mempersiapkan agar kegiatan ini zero accident dari penyebaran covid-19.
“Ada empat upaya dalam mitigasi Covid-19 pada ajang PWN-PTK 2021,” kata Suyitno.
Pertama, sebelum kehadiran kontingen di bumi perkemahan, dilakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di semua tempat dan titik kegiatan. Kedua, dilakukan swab antigen kepada seluruh panitia pelaksana dan kontingen untuk meyakinkan bahwa yang masuk ke arena Bumi Perkemahan, benar-benar bersih dan sehat.
“Bahkan, sampai menjelang kegiatan ini berakhir, tetap dilakukan swab antigen dan PCR untuk keperluan kontingen di perjalanan,” katanya.
Ketiga, memastikan tidak terjadi kerumunan dan proses berkegiatan dikontrol melalui aplikasi mitigasi prokes PWN PTK XV. Aplikasi ini bisa memantau pergerakan mahasiswa peserta PWN PTK di mana pun berada dengan Geo Tagging.
“Sehingga, aplikasi ini memudahkan mitigasi tracing jika ada yang terpapar Covid-19,” katanya lagi.
Keempat, panitia melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Islam Siti Khodijah Palembang membuka posko kesehatan 24 jam yang diperuntukkan bagi seluruh partisipan PWN PTK XV 2021.
“Hasilnya, alhamdulillah berdasarkan laporan panitia, tidak ditemukan kasus kesehatan yang berarti. Kalau pun ada, hanya sakit ringan,” ujar Suyitno.
PWN PTK XV 2021 juga berhasil memecahkan rekor dunia dan tercatat di Museum Rekor Indonesia, yaitu pantun moderasi beragama terbanyak.
Sementara itu Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengajak pramuka mahasiswa memperluas medan gerakan di media sosial. Ajakan ini disampaikan Wamenag saat menutup acara ini.
“Untuk menyentuh generasi millenial, gerakan Pramuka harus bisa memanfaatkan konten-konten digital, untuk menarik minat mereka,” ujar Zainut.
Menurut Wamenag, medan gerakan di media sosial saat ini sangat strategis. Sebab, Indonesia menjadi salah satu dari empat negara dengan pengguna internet terbesar di dunia, yaitu mencapai 202,6 juta pengguna internet, dengan komposisi 51% perempuan dan 49% laki-laki. Dari sebaran umur, sebanyak 49% pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun (millenial), dan 33,8% berusia 26-35 tahun. (Nto)