JAKARTA – Keberangkatan jemaah haji 1444 H sudah mulai dilakukan per 24 Mei. Maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia setidaknya mengantar 1.932 jemaah pada keberangkatan perdana ini ke Tanah Suci.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa terdapat 12 penerbangan perdana pada hari ini yang berasal dari 5 kota, yakni Jakarta, Solo, Medan, Makassar serta Banda Aceh.
“Tahun ini, Garuda Indonesia akan melayani sebanyak 104.172 jemaah, yang akan diberangkatkan dari 9 (sembilan) embarkasi, yaitu Aceh, Balikpapan, Banjarmasin, Jakarta, Lombok, Makassar, Medan, Padang, dan Solo,” ungkap dia, Rabu (24/5).
Adapun pelaksanaan penerbangan haji dari Indonesia menuju Tanah Suci akan dilaksanakan dalam 2 fase, yaitu Fase 1 dengan tujuan Madinah yang akan berlangsung mulai 24 Mei-7 Juni 2023 dan Fase 2 dengan tujuan Jeddah pada 8-22 Juni 2023.
Untuk mengoptimalkan seluruh rangkaian pelaksanaan penerbangan haji tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 14 pesawat berbadan lebar, yang terdiri dari 7 pesawat Boeing 777-300ER berkapasitas 393 penumpang; 4 pesawat Airbus A330-300 dan 3 pesawat Airbus A330-900 berkapasitas 360 penumpang.
Lebih lanjut, kesiapan armada juga ditunjang oleh berbagai prosedur perawatan pesawat optimal yakni dengan melaksanakan Aircraft Health Program, yaitu penyehatan pesawat melalui beragam prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis pada armada yang akan melayani penerbangan haji.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan berbagai penyesuaian layanan untuk menghadirkan nilai tambah bagi para jemaah, mengingat lebih dari 30 persen di antaranya merupakan calon jemaah lansia yang berusia di atas 65 tahun.
Garuda Indonesia pun menghadirkan seamless journey di antaranya dengan memaksimalkan penyediaan Priority Boarding & Disembark untuk calon jemaah lansia yang menggunakan kursi roda.
“Kami memastikan untuk menghadirkan pegalaman penerbangan Haji yang seamless, termasuk salah satunya melalui komitmen optimalisasi ketepatan waktu sebagai salah satu esensi penting optimalisasi layanan penerbangan haji, dengan menetapkan target capaian tingkat ketepatan waktu hingga 90 persen,” tutup Irfan.