Oleh: Agus Susilo |
Selain TNI dan Polri, peran Satlinmas dalam pengamanan Pemilu serentak sangat dibutuhkan. Mereka bisa menjadi pendeteksi dini gangguan ketertiban di masyarakat.
Indonesiainside.id, Semarang – Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) diharapkan menjadi ujung tombak deteksi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat pada tahun politik ini. Terlebih lagi, pada pemilu serentak 2019 ini, suhu politik sudah mulai terlihat memanas.
Gesekan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah sehingga berujung saling lapor di kepolisian maupun Bawaslu Jawa Tengah.
Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Tengah Budiyanto Eko Purwono mengatakan semua anggota Satlinmas dan Satpol PP akan diterjunkan secara aktif dalam partisipasi pengamanan Pemilu serentak. Satlinmas harus aktif melakukan deteksi dini dan pencegahan. Agar kondusifitas wilayah jelang pemungutan suara tetap terjaga. Sehingga pemilu serentak nanti berjalan dengan baik dan bermartabat.
Menurutnya, Satlinmas memiliki kelebihan dibandingkan dengan satuan lainnya, yakni membaur bersama masyarakat dan tanpa sekat. Lantaran biasanya anggota Satlinmas juga berasal dari kelompok masyarakat tersebut.
“Jadi setiap kejadian atau hal-hal yang berpotensi mengganggu ketertiban masyarakat, anggota Linmas biasanya tahu lebih dulu. Maka informasi dari mereka sangat bermanfaat untuk tindakan preventif,” kata Budiyanto, Jumat (22/2).
Sesuai prosedurnya, informasi yang disampaikan oleh anggota Satlinmas akan dihimpun dan ditindaklanjuti oleh Satpol PP. Jika memang membahayakan dan butuh pengamanan yang lebih besar maka pihaknya bekerjasama dengan TNI dan Polri.
Jumlah anggota Satlinmas di Jawa Tengah mencapai puluhan ribu. Mereka tersebar di 35 kabupaten/kota.
Dalam melaksanakan tugasnya, Budiyanto meminta Satlinmas untuk profesional. Maka sejumlah pelatihan diselenggarakan guna meningkatkan integritas, loyalitas, soliditas dan kompetensi Satlinmas. (Aza/INI-Network)