Oleh : Azhar Saputra |
Besok segera akan saya kirim peralatan seperti pompa air berkemampuan tinggi untuk bisa dioperasikan di wilayah karhutla.
Indonesiainside.id, Pekanbaru — Semenjak memasuki musim kemarau tahun ini, sudah 850 hektare lebih kawasan hutan dan perkebunan Riau hangus dilalap si jago merah. Bahkan, status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Riau 2019 juga sudah ditetapkan.
Namun, hingga kini kebakaran masih saja terus terjadi. Terutama di wilayah bergambut yang kawasan hidrologisnya sudah rusak seperti Kabupaten Bengkalis.
Agar tidak semakin meluas, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto langsung menanggapinya dengan turun ke Bumi Melayu.
Hasilnya cukup mencengangkan. Dia mengungkapkan, ada tiga faktor yang sampai saat ini belum disadari oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat dalam penanganan karhutla.
“Setidaknya ada tiga permasalahan yang saat ini harus saya tindaklanjuti untuk di Riau ini,” sebutnya, Sabtu, 23 Februari 2019.
Panglima mengatakan, untuk pertama soal peringatan dini. Sistem yang digunakan saat ini tidak terlalu banyak membantu petugas yang berada di lapangan. Seperti early warning yang kurang bekerja secara maksimal karena masih menggunakan satelit. Satelit ini hanya mampu melaporkan posisi titik api setiap 6 jam sekali.
“Jadi kalau kebakarannya terjadi pukul 7 pagi, dipastikan petugas akan menerima laporan 6 jam sesudahnya. Untuk ini yang akan saya lakukan adalah menempatkan personil di setiap titik yang berpotensi terjadinya kebakaran. Mereka akan tidur di sana, sehingga apabila memang terbakar, pasukan yang berkemah akan memberikan informasi melalui radio dan segera akan mengirimkan pasukan lainnya menggunakan helikopter,” jelasnya.
Yang kedua soal sulitnya medan dan jarak menuju pemadaman. Panglima memberikan solusi akan menempatkan helikopter angkut berjenis Caracal dan Super Puma untuk ditempatkan di Kota Dumai. Itu disamping bermanfaat untuk mendukung transportasi pasukan, heli ini juga akan mendukung logistik apabila pasukan kekurangan minuman, makanan termasuk fuel,” jelasnya.
Dan terakhir soal keterbatasan peralatan. Panglima berjanji akan mengirimkan bantuan seperti mesin pompa air dengan kemampuan super untuk mempermudah pasukan dengan cepat memadamkan api dalam waktu singkat.
“Besok segera akan saya kirim peralatan seperti pompa air berkemampuan tinggi untuk bisa dioperasikan di wilayah karhutla. Sehingga apabila ada potensi kebakaran, segera akan cepat kita tindak lanjuti. Dan apabila kita melihat wilayah gambut itu kering, maka dengan mesin ini juga akan kita upayakan membasahi lahan tersebut dengan peralatan yang kita siapkan,” tutupnya. (Jss/Aza/INI-Network)