Oleh : Eko P |
Logika sederhana, jika memang pemerintah Jokowi berhasil membangun 191 ribu km jalan baru di desa, tentunya perekonomian pedesaan akan tumbuh dengan pesat.
Indonesiainside.id, Jakarta — Jagat media sosial diramaikan oleh foto ibu hamil tua yang ditandu empat lelaki menyusuri jalan berbukit di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur.
Ibu muda bernama Narti yang hendak melahirkan itu harus ditandu akibat kondisi jalan yang rusak parah, sebelum kemudian dinaikkan ke ambulans untuk proses persalinan di RSUD Ponorogo.
Foto itu mengingatkan netizen atas klaim pembangunan jalan desa yang pernah disampaikan Capres 01, Joko Widodo dalam debat kedua Pilpres minggu lalu (17/2). Jokowi mengklaim telah berhasil membangun jalan desa sepanjang 191.000 kilometer.
Katanya bangun jalan 191.000 KM..lah ini seorang Ibu kehilangan anak akibat terlambat sampai rumah sakit krn jalan desa gak beraspal
Jd lu bangun jalan dimana Jae?@dulatips pic.twitter.com/595LchCv5J
— Young Lawyer (@dusrimulya) February 21, 2019
Ini termasuk jalan yang 191.000 itu ndak ya… https://t.co/IUsVq5QgzN
— Shandi [email protected] Ajo (@shauqi23) February 22, 2019
Narti memang harus pasrah menerima nasib yang menimpanya. Putra pertamanya meninggal dunia tidak lama setelah dilahirkan di rumah sakit.
Kepada Sindonews, Narti mengakui akses jalan di desanya tidak bisa dilalui mobil ambulans, sehingga dia harus ditandu. “Kalau naik motor atau naik mobil takut, jalannya sulit,” katanya.
Akses jalan yang rusak bukan hanya dirasakan Narti. Warga Desa Dayakan juga mengakui kondisi jalan di desanya tak bisa digunakan untuk kendaraan mengangkut orang sakit. Jika dipaksakan lebih berbahaya dan langkah terbaik adalah ditandu.
Jalan rusak ini nyatanya bukan hanya di Ponorogo. Salah satu postingan netizen juga mengungkapkan kondisi jalan yang rusak dan susah dilalui.
“Tim ekspedisi trans TV alami kesulitan saat melintasi jalan menuju desa hegar manah, kondisi jalan yang rusak butuh stamina dan keberanian tinggi untuk melintas, bahkan ibu hamil bisa melahirkan bila lintasi jalan ini.
inilah bukti pembangunan 191.000 km @jokowi. @fadlizon ,” tulis akun @Mulyadi_Adi, Sabtu (23/2).
Tim ekspedisi trans TV alami kesulitan saat melintasi jalan menuju desa hegar manah, kondisi jalan yang rusak butuh stamina dan keberanian tinggi untuk melintas, bahkan ibu hamil bisa melahirka bila lintasi jalan ini.
inilah bukti pembangunan 191.000 km @jokowi.@fadlizon pic.twitter.com/kjyA05QuKS
— mulyadi Adi (@Mulyadi_Adi___) February 22, 2019
Menurut penelusuran, Hegarmanah adalah sebuah desa di kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.Desa ini merupakan hasil Pemekaran dari Desa Cikeruh. Berdasarkan SK Bupati Sumedang nomor 140/SK.19 Pem/1983 tanggal 22 Januari 1983 Yaitu menjadi Desa Cikeruh dan Desa Hegarmanah.
Karenanya, klaim atas pembangunan 191.000 kilometer jalan desa itu menimbulkan pro dan kontra.
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil A. Simanjuntak turut berkomentar soal pembangunan jalan desa yang diklaim oleh Jokowi.
“Jokowi klaim Membangun jalan desa 191.000 km. Ini sama dengan 4,8 kali Keliling Bumi atau 15 kali Diameter Bumi. Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa? ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi,” tulis Dahnil di akun twitternya.
Senada hal itu, Peneliti Senior Pustral Universitas Gadjah Mada (UGM) Muslich Zainal Asikin juga menyatakan data yang disampaikan Jokowi adalah klaim sepihak.
“Ya itu klaim saja. Kalau kita turun ke desa, sebenarnya gak ada apa-apa. Itu (semua) jalan desa sudah dibangun sejak zaman pak Harto,” kata Muslich kepada RMOl Jatim.
Presidium Pengurus Pusat Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu juga menambahkan, jika memang pemerintah Jokowi berhasil membangun 191 ribu km jalan baru di desa, tentunya perekonomian pedesaan akan tumbuh dengan pesat.
“Logikanya sederhana, ekonomi desa pasti sudah tumbuh luar biasa. Nyatanya justru kebalikan, kondisi ekonomi pedesaan justru semakin sulit,” ujarnya. (EPJ)