Oleh: Abdul Rasyid Z |
Ditetapkannya Sirkuit Mandalika sebagai ajang balap MotoGP 2021, mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Karena ajang bertaraf internasional itu, diyakini akan mampu memberi multiplier effect bagi kehidupan masyarakat di daerah ini khususnya, dan rakyat Indonesia pada umumnya.
Indonesiainside.id, Mataram — Pemerintah daerah beserta seluruh masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambut positif dengan ditetapkannya Sirkuit Mandalika sebagai ajang balap MotoGP 2021.
Karena itu, pembangunan Sirkuit Mandalika yang direncanakan akan dimulai pada Oktober 2019 mendatang, diharapkan bisa segera rampung, sehingga ajang balap MotoGP 2021 tersebut bisa terlaksana sesuai rencana.
‘’Intinya, ajang MotoGP 2021 itu akan memberikan dampak yang luar biasa, baik untuk daerah maupun masyarakat, terutama dalam peningkatan pembangunan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat,’’ kata Wakil Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri saat dihubungi Minggu (24/2).
Bayangkan saja, kata Pathul Bahri, hotel-hotel akan terbangun, pusat-pusat kerajinan dan oleh-oleh juga tumbuh, belum lagi yang lainnya. Semua itu muaranya untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Karenanya, ia mengaku bersyukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya pada pemerintah pusat, provinsi dan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) selaku pengembang yang sudah berupaya dan bergerak secara masif agar Kabupaten Lombok Tengah menjadi daerah yang terus maju.
‘’Insya Allah kalau ini semua rampung, daerah ini akan terus maju dan berkembang seperti daerah-daerah lainnnya di Indonesia,’’ ungkapnya.
Rencananya, Sirkuit Mandalika yang akan dibangun pada Oktober 2019 mendatang, memiliki panjang 4,32 km. Sirkuit itu memiliki satu lintasan lurus, yang sepertinya akan menjadi garis start dan finis. Sirkuit akan terdiri 18 tikungan. Sarana penunjang area paddock akan memiliki 40 garasi untuk kegiatan operasional tim balap. Sedangkan kapasitas grand stand mencapai 93.200 tempat duduk. Itu belum termasuk 138.700 area tanpa tempat duduk dan hospitality suites yang mampu menampung 7.700 penonton.
Pathul Bahri juga menjamin soal keamanan dan kondusivitas. Artinya, sebagai tuan rumah tentu persoalan keamanan dan kondusivitas daerah akan menjadi prioritas utama. Sebab, wisatawan yang datang saat ajang MotoGP berlangsung, akan banyak sehingga perlu jaminan keamanan.
‘’Perihal keamanan ini, Pemda tidak bisa bekerja sendiri. Ada TNI/Polri tentu di dalamnya. Tapi, jauh dari itu ada partisipasi masyarakat lah yang paling utama,’’ ujarnya.
Sinergitas antar seluruh pihak yang terlibat, juga harus tetap terjalin, baik pusat, provinsi, kabupaten, TNI/Polri dan masyarakat.
Sementara terkait kesiapan Lombok Tengah sebagai tuan rumah ajang MotoGP tersebut, Pathul Bahri menegaskan daerahnya sudah sangat siap. ‘’Sebagai tuan rumah, kami tentu sudah sangat siap. Karena saat ajang balap tersebut digelar, seluruh hotel sudah terbangun beserta sarana pendukung lainnya. Insya Allah kalau ini sudah mulai, semua yang ada juga akan terbangun,’’ jelasnya. (Sid/Aza/INI-Network)