Oleh: Aulia Rahman |
Gunung berapi dapat meletus secara eksplosif dalam waktu yang susah diprediksi. Letusannya bisa jadi sangat merusak. Maka, pemahaman evakuasi perlu ditingkatkan.
Indonesiainside.id, Surabaya – Dari 127 gunung aktif di Indonesia, 69 gunung dipantau 24 jam/hari. Dari 69 gunung tersebut, 20 gunung sudah berstatus waspada hingga awas. Belakangan, ada beberapa gunung yang mendapat pantauan khusus PVMBG Badan Geologi Kementrian ESDM.
Gunung berapi dapat meletus secara eksplosif atau mengeluarkan magma dalam waktu yang susah diprediksi. Bisa cuma sehari, atau bahkan bertahun-tahun. Letusan gunung bisa menjadi peristiwa yang sangat merusak. Nah, berikut ini beberapa tips dari National Geography tentang cara menghindari bahaya dan apa yang harus dilakukan jika Anda terjebak di dekat erupsi.
Tips menjaga diri
- Sebisa mungkin, jauhi gunung berapi aktif.
- Jika tinggal di dekat gunung berapi aktif, siapkan kacamata dan masker di kotak darurat, siapkan juga senter dan radio yang dioperasikan dengan baterai.
Jika letusan terjadi di area Anda
- Lakukan evakuasi seperti yang direkomendasikan pihak berwenang untuk menghindari lava, aliran lumpur, asap panas, batu terbang atau puing.
- Hindari daerah sungai dan daerah rendah.
- Sebelum meninggalkan rumah, kenakan baju lengan panjang dan celana panjang dan gunakan kacamata pelindung (bukan lensa kontak), kenakan masker darurat, atau kenakan kain lembab di wajah.
- Jika tidak ikut evakuasi karena relatif aman, tutup jendela dan serta ventilasi lainnya untuk mencegah abu masuk ke dalam rumah.
Abu Vulkanik
- Abu hasil letusan dapat menyebabkan beban berat di atap rumah sehingga perlu disapu dan disingkirkan. Pakailah pelindung nafas dan badan saat melakukan pembersihan.
- Abu letusan juga dapat merusak mesin dan bagian logam. Jadi, hindari mengemudi saat banyak abu. Jika terpaksa harus berkendara, jangan ngebut. Usahakan di bawah 56 kilometer per jam. (Lin/Aza/INI-Network)