Oleh: Andi Amriani |
Rencana Sulsel untuk untuk wisata halal telah bergulir sejak tahun 2015, namun belum terlaksana sampai saat ini.
Indonesiainside.id, Makassar – Tanah Toraja merupakan destinasi paling diminati wisatawan domestik dan mancanegara di Sulsel. Namun ada satu kekurangannya bagi kaum muslimin yang berkunjung di sana. Untuk menopang kebutuhan wisatawan muslim, perlu destinasi baru yaitu wisata halal.
“Saya kira wisatawan yang berkunjung ke Toraja sebagian besar berasal dari umat muslim. Makanya, Kabupaten Toraja ini perlu membangun kawasan wisata halal dan itu kita masukkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” kata Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman pada acara Syariah Economic Forum dengan mengangkat tema Pariwisata Halal di Sulsel, Senin (25/2).
Adik Menteri Pertanian Andi Amran ini memandang wisata halal perlu diterapkan secepatnya di Tana Toraja. Kabupaten tersebut merupakan pusat wisata yang terkenal di dunia. Hampir tiap hari wisatawan berkunjung ke wilayah utara Sulsel tersebut. Para pengunjung yang datang pun banyak yang beragama Islam.
Kaum muslimin yang berwisata ke Toraja otomatis mencari kuliner halal. Karenanya, harus ada lokasi yang bisa memfasilitasi untuk wisatawan mendapatkan kuliner halal.
“Negara nonmuslim saja memiliki kawasan wisata halal seperti Selandia Baru, Jepang, Cina, Thailand, Hongkong. Mereka membuat wisata kuliner halal, kenapa kita tidak bisa lakukan itu,” terangnya.
Untuk itu, Andi Sudirman berharap pariwisata halal di Sulsel ini bisa terealisasi, dan bukan hanya sekadar wacana.
Diketahui kegiatan yang dilaksanakan di Baruga Anging Mammiri Rujab Wali Kota itu, dihadiri Pembina Forum Kajian Ekonomi Syariah Amiruddin Kadir, Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Sulsel HM Natsir Hamzah, Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia Hidayat Tri Wahyudi, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Herman Heizer, serta para mahasiswa/mahasiswi UIN Alauddin. (Ani/Aza/INI-Network)