Oleh: Hangga Nugracha |
Gempa bumi masih terjadi di Kota Palu, Donggala, dan Sigi. Meski kekuatannya tidak sebesar peristiwa sebelumnya, gempa masih menyisakan rasa trauma bagi warga.
Indonesiainside.id, Palu – Gempa bumi berkekuatan 4,9 SR mengguncang wilayah Donggala dan Kota Palu pada pukul 09.50 Wita, Rabu (13/3/2019). Warga yang masih trauma akibat gempa dan tsunami pada peristiwa sebelumnya panik dan berlarian ke luar rumah.
Para pegawai di perkantoran di seputar Balai Kota Palu juga berhamburan keluar ruangan seketika. “Masih trauma kita,” kata Andi, salah seorang yang ikut berlari ke luar Kantor Badan Pendapatan Daerah (BPD) Kota Palu.
Meski guncangan gempa tidak sekuat pada peristiwa 28 September 2018, namun kejadian itu mengingatkan kembali warga kejadian lima bulan lalu.
“Anakku di sekolah,” begitulah teriakan sejumlah orang di seputar Kantor BPD KOTA Palu sambil berlari mengambil kendaraannya dan bergegas melaju.
Berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hasil analisi informasi awal gempa bumi itu berkekuatan 5,0 SR. Namun, setelah dilakukan pemutakhiran menjadi 4,9 SR.
Episenter atau pusat gempa bumi terletak pada koordinat 0,01 Lintang Utara dan 119,66 Barat Timur, pada jarak 50 kilometer arah utara Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dengan kedalaman 10 km.
BMKG memastikan gempa itu tidak berpotensi tsunami. Gempa bumi dangkal itu terjadi akibat aktivitas Sesar Palu Koro. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme sesar geser mengiri (sinistral strike-slip).
“Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Donggala dan Palu dalam skala intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.
Hingga pukul 10.18 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan alias aftershock berkekuatan 3,0 SR lokasi 1.62 Lintang Selatan dan 120.07 Bujur Timur berada di darat, 3 km arah timur Lawua Kabupaten Sigi.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya.
Rahmat mengingatkan masyarakat agar memastikan informasi gempa bumi melalui informasi resmi dari BMKG.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tuturnya. (Aza/INI Network)