Oleh: Sahrul Hadinata |
Hoax ternyata tak hanya viral karena perbedaan politik atau faktor agama. Hoax juga banyak tersebar karena ulah iseng para pelajar.
Indonesiainside.id, Mataram – Hoax tak selamanya disebarkan karena kebencian atau strategi untuk melemahkan lawan dengan maksud menyerang. Hoax juga tersebar karena ulah iseng para pelajar.
Kepala Badan Intelegen Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) H Tarwo Sunarto mengatakan, tren penyebaran informasi hoax di media sosial didominasi oleh kalangan pelajar, baik siswa SMP maupun SMA. Itu dilakukan lewat Facebook, Twitter, dan Instagram.
Menurut dia, selain dijadikan mainan, isu hoax memang disebarkan akibat ketidakpuasan pelajar dengan kondisi politik bangsa hari ini.
“Dari hasil statitistik kami, tren penyebar info hoax tertinggi didominasi pelajar SMP, dan SMA yang terdeteksi hampir di seluruh wilayah di NTB dengan intensitas 50 info hoaks disebar setiap hari,” kata Tarwo Sunarto usai Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di ruang kerja Ketua DPRD NTB, Rabu (13/03/2019).
Tarno mengatakan, guna menekan penyebaran hoax di media sosial, harus dilakukan pendekatan dengan edukasi ke sekolah-sekolah.
“Kita panggil orang tuanya, guru dan anaknya kemudian kita berikan pemahaman tentang bahaya menyebar info hoax,” urainya.
Ketua DPRD NTB HJ Baiq Isfie Rupaedah mengimbau masyarakat NTB berhenti menyebarkan hoax karena berdampak buruk terhadap stabilitas daerah.
“Kita sudah sering mengingatkan masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan jangan membuat atau menyebar info hoax,” katanya. (Aza/INI Network)