Oleh: Hasibuan Aman
Indonesiainside.id, Jayapura – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarmi melansir rumah yang rusak akibat gempa bumi di daerah itu mencapai 33 unit. Akibatnya 33 kepala keluarga (KK) di Kampung Togonfo, Distrik Ismari, Sarmi mengungsi.
Mereka mengungsi ke rumah kerabat karena rumah mereka hancur akibat gempabumi tektonik yang terjadi Kamis (20/6). “Karena rumah rusak berat tersebut, 33 keluarga mengungsi ke rumah kerabat. Hingga malam ini, tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarmi masih menuju ke lokasi yang terdampak gempa, Distrik Ismari,” kata Kepala Bidang Humas BNPB Pusat, Rita Rosita S, Jumat (21/6).
Gempabumi tektonik berkekuatan M 6,3 menurut BPBD merusak 33 rumah warga dan tidak ada laporan korban jiwa maupun korban luka-luka.
‘’Sejumlah rumah rusak berat setelah gempa terjadi pada Kamis. BNPB mencatat 33 rumah rusak berat di akibat gempa berkekuatan magnitudo 6.3 dengan kedalaman 10 km,’’ jelasnya.
Ia mengatakan, Gempa yang terjadi pada tengah malam ini memiliki intensitas yang dihitung dengan MMI pada skala lemah hingga sedang atau II hingga V. Peta guncangan menunjukkan wilayah Kotamulia, Kobakma, Karubaga pada skala MMI III, Burmeso IV, dan Sarmi V. Gempa dirasakan kuat di Kabupaten Sarmi dengan durasi 2 hingga 3 detik. Masyarakat dilaporkan dalam situasi panik hingga keluar rumah. Getaran juga dirasakan namun lemah selama 1 hingga 2 detik di Kota Jayapura.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau dampak dan upaya penanganan darurat pascagempa. (Aza/Nds)