Oleh: Daniel P
Indonesiainside.id, Langkat – Kebakaran pabrik korek gas di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (21/6), memakan korban anak-anak.
Kelima anak itu merupakan anak para pekerja pabrik. Mereka sehari-hari memang ikut ke pabrik bersama ibu mereka. Pabrik itu dikabarkan sudah empat tahun berdiri. Pekerjanya semua adalah perempuan.
Kepala BPBD Langkat, Irwan Syahri mengungkapkan, ada lima anak yang menjadi korban tewas dalam peristiwa itu dan 25 lainnya perempuan dewasa. “Mereka ikut bersama ibu mereka ke pabrik itu,” katanya.
“Mereka bekerja untuk memasang kepala dan roda pemantik. Totalnya 30 orang yang tewas,” jelasnya.
Saat ini keluarga korban, menanti proses identifikasi jenazah di RS Bhayangkara Polda Sumut di Kota Medan. Sebagian besar keluarga korban yang datang, terlihat sangat terpukul akibat kejadian naas ini.
Sofyan, menjadi salah satu warga yang sangat terpukul. Dia tak bisa menyembunyikan raut kesedihan di wajahnya. Dia ditinggalkan sang istri dan seorang putri kesayangannya. Keduanya tewas terpanggang di dalam pabrik.
Dia bercerita, saat kejadian dia sedang berada di tempat acara. Kemudian temannya menelpon, menanyakan apakah istrinya sudah pulang ke rumah atau belum. “Saat itu jam istirahat. Teman telepon. Saya bilang istri saya masih di pabrik. Kemudian teman saya bilang, pabrik terbakar,” urainya.
Sontak, kabar tersebut membuatnya terhenyak. Dia ingat, anaknya yang duduk di bangku kelas V SD menyusul ibunya ke pabrik.
Sofyan langsung bergegas. Dia berhasil menerobos ke areal kebakaran. Namun yang dia saksikan adalah tumpukan jenazah di dalam ruangan. Dia juga melihat jenazah Yuli Fitriana istrinya beserta anaknya Syifa.
Tak ada firasat buruk pada Sofyan sebelum kebakaran hebat itu. Sehingga dia begitu terpukul harus kehilangan kedua orang terkasih. “Saya kemari, dengan harapan. Istri dan anak saya cepat di bawa pulang,” bebernya. (Aza/Far/INI Network)