Oleh: Jee Jaini
Indonesiainside.id, SURABAYA – Semburan lumpur di Perumahan Kutisari Indah Utara III belum berhenti. Bedanya, kali ini semburan itu tinggal lagi ada lumpurnya, melainkan air bercampur gas.
Terbaru, untuk mengecek semburan ini, empat orang dari Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM dari Bandung didatangkan, Jumat (4/10). Tim tersebut melakukan survei permukaan tanah dengan menggunakan alat bernama georadar.
Kasi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Ulfiani Ekasari, mengatakan bahwa tim Badan Geologi Nasional melakukan survei di beberapa titik. Selain di Perumahan Kutisari Indah Utara III, gang II dan IV juga disisir.
“Tim ini melakukan pengecekan apakah di kawasan ini ada sumur (minyak) peninggalan zaman Belanda. Nantinya dari titik-titik yang disurvei itu akan dianalisa,” kata Ulfiani.
Kasubid Geofisika Dasar dan Terapan Bidang Geosciens Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM, Lucki Junursyah mengatakan georadar digunakan untuk mendeteksi potensi sumur di bawah tanah. Pihaknya memang melakukan pengecekan tidak hanay di sekitar titik semburan, tetapi juga di sepanjang jalan yang berdekatan dengan lokasi semburan.
“Alat ini menggunakan metode Ground Penetrasi Radar (GPR) dengan menggunakan ilmu fisika elektronik magnet,” ujranya.
Menurut Lucky, georadar mampu mendeteksi benda konduktif yang ada di dalam tanah. Tetapi ia menyatakan bahwa pengecekan ini merupakan hari kedua. Sehari sebelumnya, tim juga sudah turun melakukan hal yang sama. (Jee)