Oleh: Indrawati
Indonesiainside.id, Makassar – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menuturkan, saat ini seluruh alumni perguruan tinggi harus memiliki hardskill dan softskill.
Hardskill merupakan ilmu dan keterampilan yang dimiliki, sedangkan softskill mampu melakukan komunikasi, adaptasi, fleksibilitas, team work, motivasi, dan kreativitas.
“Hal ini yang akan mengantar mereka menjadi yang terbaik di era global,” kata Nurdin pada acara Wisuda Ke-33 Politeknik Negeri Ujung Pandang di Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin, Sabtu (5/10).
Ia menjelaskan, saat ini kelemahan di dunia kemahawasiswaan, perguruan tinggi dan pemerintahan ialah terlalu menonjolkan ego sektoral.
Oleh karena itu, riset bukan berakhir pada publikasi, tetapi berujung pada inovasi. Sehingga, ini akan bernilai penting untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Sehingga kolaborasi pemerintah, dunia usaha dan perguruan tinggi diperlukan.
“Pertanyaannya, apakah kita sudah implemtasikan dalam bentuk skala besar, apakah sudah mampu membangun sinergi dengan dunia industri,” ujarnya.
Tantangan di era industri 4.0 atau era revolusi digital ialah menghadapi ketidakpastian. Artinya, pendekatan yang harus dilakukan harus mengikuti perkembangan zaman.
“Banyak usaha yang dimatikan tetapi juga banyak menimbulkan usaha baru. Misalnya untuk memesan makanan tinggal menggunakan aplikasi,” sebut Nurdin.
Nurdin berkisah, saat menjabat Bupati di Bantaeng, ia menjadikan sebagai kabupaten pendidikan dengan membangun BLK, sembari membangun langkah dengan menjajaki kerjasama dengan Toyota Jepang. Sehingga lahirlah Sekolah Mekanik Toyota yang menciptakan instruktur dan tenaga ahli.
“Angkatan pertama 16 orang, setelah menyelesaikan study, seluruhnya diseleksi. Yang terbaik dikirim ke Jepang, kita sebelum wisuda itu banyak surat yang masuk meminta anak-anak kita. Kita belum bisa, karena kita mau menciptakan instruktur dulu,” jelasnya.
Tambahnya, Sulsel untuk melakukan loncatan cepat dengan cara menjadikan Sulsel menjadi rumah bagi semua. Demikian juga peran pemerintah harus hadir, termasuk kebutuhan dunia pendidikan. Di tahun 2020 juga akan mencoba memasukkan beberapa program yang menjadi kebutuhan kampus.
Dalam kesempatan tersebut, Nurdin Abdullah memberikan selamat kepada para wisudawan-wisudawati dan orangtua mereka atas pencapaian telah menyelesaikan masa studi mereka.
“Tentu sangat berbahagia bisa diwisuda hari ini,” katanya.
Mantan Bupati Bantaeng tersebut berpesan, setelah terjun ke masyarakat para alumni tersebut dapat mengimplemtasikan secara profesional. Sebab mereka telah dibekali dengan ilmu dan skill yang dapat digunakan dengan baik.
“Alumni Poltikenik harus memiliki etos sebagai pekerja keras, tulus ikhlas dan senantiasa menjujung tinggi kejujuran dan disiplin tinggi. Ini yang akan mengantar menjadi kebanggan Indonesia dan almater Politeknik Ujung Pandang,” terangnya.
Adapun jumlah wisudawan yang diwisuda sebanyak 1.010 orang dari enam jurusan. Poletiknik Negeri Ujung Pandang sendiri berada pada peringkat enam terbaik kampus vokasi yang ada di Indonesia dari 1.000an kampus vokasi. (ani)