Oleh: Jee Jaini
Indonesiainside.id, SURABAYA – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pentingnya
membangun infrastruktur pariwisata. Menurutnya, salah satu pekerjaan rumah (PR) Jatim adalah bagaimana para wisatawan yang datang bisa tinggal lebih lama di Jatim dan punya pilihan destinasi wisata tambahan.
Misalnya, gunung plus budaya, pantai plus budaya, dan sebagainya. “Inilah pentingnya sinergitas antar-daerah dan antar-pelaku industri pariwisata serta budayawan dan seniman,” ujarnya.
Ia menyatakan keinginannya agar Jatim bisa menambah jumlah wisatawan. Kuncinya yakni menyiapkan daya tarik kunjungan wisata untuk tinggal lebih lama di Jawa Timur, khususnya bagi wisatawan Eropa.
Rata-rata wisatawan Eropa menghabiskan waktu 14 hari di Indonesia. Rinciannya yaitu dua hari di Borobudur, dua hari di Jawa Timur, dan 10 hari di Bali.
“Kita upayakan mereka bisa tinggal lebih lama di Jatim. Misalnya dari dua hari menjadi empat hari,” lanjutnya.
Untuk merebut waktu wisatawan agar lebih lama di Jatim itu, ia menggagas ada paket tambahan wisata di Jatim. Para wisatawan bisa dibawa ke Bromo plus Malang, kawah Ijen, pantai dan seterusnya,” ujarnya.
Khofifah mengatakan Jatim memiliki wisata luar biasa, bahkan termasuk langka di dunia. Di antaranya adalah wisata api biru atau blue fire hanya ada dua di dunia, salah satunya di kawah Gunung Ijen. Begitu pula oksigen terbaik di dunia hanya ada dua, salah satunya di Gili Iyang Sumenep.
Karena itu gubernur yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini mendorong para bupati/wali kota untuk mengembangkan wisata budaya. Sehingga, setelah wisatawan menikmati obyek wisata alam, mereka bisa tinggal lebih lama untuk menikmati suguhan wisata budaya, misalnya festival budaya, teater atau tari tradisional.
“Kita punya sejarah kerajaan besar seperti Majapahit yang bisa menjadi sumber referensi cerita. Mensinergikan wisata alam dan budaya, bisa dikemas untuk dipromosikan menjadi gravitasi wisata baik nasional maupun internasional,” jabarnya. (Jee)